TARAKAN, CAKRANEWS – Sudah jatuh tertimpa tangga. Ungkapan tersebut disampaikan H. Nurdin ketika menceritakan nasibnya yang ditipu habis-habisan oleh janji politik Zainal Paliwang – Yansen Tipa Padan pada Pilkada Kalimantan Utara (Kaltara) 2019 lalu.
Saat itu, Nurdin diperdaya Zainal-Yansen soal keberpihakan mereka kepada para petambak di Kaltara. Oleh karena itu Nurdin menggalang dukungan kepada petambak dengan membuat Relawan Bambu Runcing Zainal-Yansen. Di Relawan Bambu Runcing, Nurdin ditunjuk sebagai ketua relawan yang membawahi 7.000 petambak di Tarakan.
Nurdin menjelaskan, ada tiga janji Zainal-Yansen kepada keluarga besar petambak. Pertama soal sertifikat lahan tambak, kedua menghadirkan investor untuk meningkatkan harga tambak dan ketiga pengadaan alat berat, pupuk, bibit unggul dan pendampingan kepada para petambak. Hingga masa jabatan Zainal-Yansen berakhir, tiga janji tersebut tidak ada yang teralisasi.
“Kami sempat menagih bahkan saya berikan fasilitas rumah makan saya dijadikan posko karena saya merasa ikut andil dalam perjanjian ini dan beliau punya keinginan untuk menyelesaikan. Saya kasih fasilitas untuk bikin posko pendaftaran bagi petambak yang mau disertifikat lahan tambaknya. itu yang datang ribuan tapi nggak ada realisasinya. Itu hanya di data saja, setelah di data selesai hanya untuk penggembira saja,” kata Nurdin.
Para petambak dianggap Zainal-Yansen seperti angin berlalu. Janji serupa kembali diulang oleh Zainal-Yansen pada Pilkada kaltara 2024. Janji tersebut bahkan diungkap ke publik lewat debat perdana Pilgub Kaltara pada Rabu, 9 Oktober 2024 kemarin.
Untuk diketahui, Zainal dan Yansen pecah kongsi pada Pilkada Kaltara 2024 ini. Keduanya maju sebagai Cagub. Zainal Menggandeng Ingkong Ala, sementara Yansen menggandeng Suratno.
Dalam debat tersebut Zainal-Ingkong Ala janji bakal memantapkan pembangunan wilayah dan sarana prasasrana. Strategi yang dilakukan, antara lain melakukan hilirisasi hasil sumber daya alam.
Sementara itu, Yansen-Suratno janji akan fokus menjaga harga udang dan rumput laut. Pasalnya, udang dan rumput laut merupakan komoditas unggulan di Tanah Kuning.
“Masalah udang dan rumput laut serta komoditas kekuatan rakyat, kami akan bertindak tegas,” kata Yansen.
Yansen menyebut salah satu upaya yang akan dilakukan yaitu membentuk tim pencari fakta. Tim tersebut ditugaskan meneliti penyebab harga komoditas unggulan Kaltara tersebut turun.
“Sekali lagi kami akan bertindak tegas agar semua pihak patuh terhadap tata kelola yg akan kami buat,” ungkap dia. (Redaksi)
Discussion about this post