JAKARTA, CAKRANEWS – Aktivis senior era 80-an Jumhur Hidayat menitip pesan kepada para mahasiswa di seluruh Indonesia, agar kembali ke jalannya dan membela hak-hak para buruh, ketimbang berkecimpung mengurusi politik jelang Pemilu 2024.
Pesan ini disampaikan Jumhur ketika mengisi diskusi bertajuk ‘Merawat Persaudaraan, Membangkitkan Keberanian’ yang digelar di Yogyakarta, Sabtu 4 Juni 2022.
“Marilah kita membela para buruh yang kini tertindas oleh UU Cipta Kerja (Omnibus Law) seperti para pejuang kemerdekaan yang melawan kebijakan kerja paksa pemerintah kolonial Belanda. Siapapun presidennya dan apakah masa jabatan presiden mau diperpanjang 3 kali bahkan 5 kali bukan urusan para aktivis,” kata Jumhur, seperti dikutip Minggu 5 Juni.
Hadir juga sebagai narasumber lainnya, yakni mantan aktivis era 70-an S Indro Tjahyono, yang mengaku rindu dengan gerakan besar mahasiswa, untuk memperjuangkan hak-hak rakyat di tengah negara yang korup.
“Sebaiknya kita buat konsep kebijakan strategis baru untuk presiden dan pemerintah baru setelah Nawacita gagal dilaksanakan. Dengan demikian presiden tidak hanya menjalankan program yang menjadi agenda oligarki,” ujarnya.
Tak hanya itu, Indro juga menitipkan amanah agar para aktivis mahasiswa berani mengawal dan mengawasi semua kebijakan pemerintah. Ia khawatir, mahasiswa dan para aktivis hanya akan menjadi korban kebrutalan aparat pemerintah saja.
“Jangan sampai aktivis terhina lagi karena dihadapi oleh Brimob dan tentara yang sering bertindak barbar. Kalau presiden benar-benar tidak bersedia berdialog dengan utusan rakyat, baru dilakukan cara lain. Tentu tidak berarti harus setiapkali presiden diminta mundur atau digulingkan,” ucap Indro, dikutip dari RMOL.
Discussion about this post