Cakra News
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
Cakra News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
Home Headline

HMI Tarakan Tegas, Gak Ada Tempat untuk Khilafatul Muslim di Bumi Benuanta!

by Rizkqi
12/06/2022
in Headline, Kaltara
A A
Ketua HMI Cabang Tarakan Dedy Syarkani (Foto: Istimewa)

Ketua HMI Cabang Tarakan Dedy Syarkani (Foto: Istimewa)

Share on FacebookShare on Twitter

TARAKAN, CAKRANEWS – Kemunculan Khilafatul Muslimin di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) membuat HMI Cabang Kota Tarakan mengambil sikap tegas. Apalagi aktivitas kelompok tersebut diduga memiliki agenda terselubung untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi khilafah di Indonesia.

Sebagai informasi, Khilafatul Muslimin merupakan organisasi yang dipimpin oleh residivis terorisme, Abdul Qadir Baraja. Kelompok ini ternyata telah masuk di Kalimantan Utara, tepatnya di Kota Tarakan sejak tahun 2020 silam, dan sudah melebarkan sayap dan menggalang simpatisan.

RELATED POSTS

Pasar Gusher: Dulu Ramai, Kini Sepi

Tanpa Karcis, Parkir Gratis Berlaku di Tarakan: Strategi Perangi Jukir Liar

Menurut Ketua Umum HMI Cabang Tarakan, Dedy Syarkani kelompok tersebut harus ditindak lantaran ingin mengganti konsep negara Pancasila yang dapat mengancam keselamatan Agama dan Bangsa.

“Paham atau Ideologi yang disebarkan kelompok ini sangat berbahaya bagi Indonesia, propaganda mereka tentang konsep Khilafah jelas bertentangan dengan Pancasila sebagai sebuah konsensus yang diwariskan pendiri bangsa sebagai Falsafah kehidupan bangsa Indonesia,” ucapnya kepada CAKRANEWS di Tarakan, Minggu (12/6/2022).

Pihaknya pun mengecam keras dan menolal kehadiran kelompok yang bertentangan dengan Pancasila tumbuh dan berkembang di Kaltara, secara umum Indonesia. Paham kelompok semacam ini, kata dia, jika dibiarkan ibarat menjadi kanker yang menggerogoti ketentraman dan persatuan masyarakat.

Syarkani pun menghimbau agar masyarakat tidak mudah terpedaya dengan modus gerakan pemuka agama radikal yang memanfaatkan metode penyebaran yang lebih lembut dan ramah baik melalui dakwah, pengajian, konvoi, buletin, hingga platform internet.

“Kita bisa lihat Khilafatul Muslimin ini hanya ganti baju saja dan mengganti propagandanya yang terkesan lebih ramah tanpa kekerasan, agar kemudian jika massanya sudah besar, mereka akan bergerak seperti yang HTI lakukan, bahkan lebih ekstrem,” kata dia.

Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk kritis terhadap sebuah ajaran. Selain dengan melihat isi ceramahnya juga dengan melihat sosok pendirinya, sebab menurutnya semua misi ormas selalu merupakan representasi dari ideologi si pendiri.

“Dari track record pemimpinnya (Abdul Qadir Baraja) saja kita seharusnya sudah bisa menilai secara objektif maupun subjektif jikalau organisasi ini adalah organisasi berbahaya. Jadi kami kira masyarakat mesti cermat dan kritis dalam mengikuti sebuah kajian keagamaan,” ucapnya.

“Dari catatan Kepolisian kita bisa tahu, kalau pemimpinnya ini Pertama pada Januari 1979 pernah berhubungan dengan Teror Warman, ditahan selama 3 tahun. Kemudian ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal tahun 1985,” ujarnya lagi.

HMI berpandangan, seluruh pihak berkewajiban mencegah organisasi sejenis agar tidak tumbuh sehingga bisa menggalang kekuatan dari masyarakat dan endingnya dapat mengancam kesatuan serta keutuhan NKRI.

Tak sampai disitu, HMI Cabang Tarakan pun menyerukan 4 poin kepada Pemangku kepentingan di Kaltara serta seluruh elemen guna mencegah agar paham berbahaya serupa tidak tumbuh dan berkembang di Bumi Benuanta Ini.

Adapun poin-poin tersebut yakni;

1. Menolak segala bentuk kegiatan yang berpotensi merusak rasa persaudaraan, persatuan dan keutuhan NKRI yang dilakukan perorangan maupun kelompok.

2. Mendesak serta mendukung Pemerintah daerah bersama Aparat penegak hukum menindaktegas segala bentuk gerakan/kegiatan yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila.

3. Mengajak seluruh elemen organisasi masyarakat, berbasis Kepemudaan, Keagamaan, hingga Etnis kedaerahan untuk bersama-sama menangkal paham berbahaya di Provinsi Kalimantan Utara dengan terus membumikan Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Menghimbau seluruh masyarakat Kalimantan Utara untuk menciptakan lingkungan sekitar yang kondusif, aman dan rukun serta melaporkan kepada pihak berwajib jika terdapat kegiatan ataupun kelompok yang mencurigakan dan asing.

Tags: HMI Cabang Tarakankhilafatul musliminTarakan
ShareTweetShareSendShare

Related Posts

Pasar Gusher: Dulu Ramai, Kini Sepi

Pasar Gusher: Dulu Ramai, Kini Sepi

by Prasetya
08/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Di balik deretan kios yang mulai berdebu dan papan "Dikontrakkan" yang warnanya telah memudar, Pasar Gusher menyimpan kisah...

Tanpa Karcis, Parkir Gratis Berlaku di Tarakan: Strategi Perangi Jukir Liar

Tanpa Karcis, Parkir Gratis Berlaku di Tarakan: Strategi Perangi Jukir Liar

by Prasetya
08/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Aneka Usaha meluncurkan kebijakan tegas untuk memberantas praktik...

Heboh Dana Setengah Miliar Nasabah Tarakan Hilang, Ini Kata BNI dan KPP

Heboh Dana Setengah Miliar Nasabah Tarakan Hilang, Ini Kata BNI dan KPP

by Prasetya
05/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Bank Negara Indonesia (BNI) dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tarakan akhirnya buka suara terkait kasus yang menimpa...

Bawaslu Tarakan Sosialisasikan SI ARSIP ANDAL

Bawaslu Tarakan Sosialisasikan SI ARSIP ANDAL

by Prasetya
03/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tarakan melaksanakan sosialisasi sistem administrasi retensi arsip dan alih dokumen digital...

Uang Setengah Miliar Raib, Nasabah di Tarakan Heran Limit Bisa Dilanggar

Uang Setengah Miliar Raib, Nasabah di Tarakan Heran Limit Bisa Dilanggar

by Prasetya
02/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Iskandar, warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), mengalami kerugian sebesar Rp575 juta setelah rekening Bank Negara Indonesia...

Next Post
Jufri Budiman (Foto: Ade/CAKRANEWS)

Merajut Asa Jufri Budiman, Dari Penjaga Sapi hingga Jadi Wakil Rakyat di DPRD Kaltara

BNPT: Khilafatul Muslimin Ingin Ganti Ideologi Pancasila

Gila! Anggota Khilafatul Muslimin Nekat Ganti NIK Jadi Nomor Induk Warga

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita

  • Advetorial
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kaltara
  • Leisure
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Story

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Iklan & Advetorial

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.