TARAKAN, CAKRANEWS – Sebanyak lima berita terpopuler yang dimuat CAKRANEWS mewarnai perbincangan masyarakat Kota Tarakan selama sepekan terakhir.
Mulai dari terungkapnya penyebab tingginya kasus stunting di Kota Tarakan, warga Karang Anyar yang diserbu ribuan lalat hingga keresahan warga terhadap kehadiran LGBT di Tanjung Pasir
Berikut 5 berita terpopuler selama sepekan terakhir yang dirangkum redaksi CAKRANEWS, Senin (27/6/2022).
1. Terungkap Penyebab Tingginya Kasus Stunting di Kota Tarakan
Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan, angkat stunting di Kota Tarakan Tarakan berada pada 25,9 persen. Angka tersebut jauh dari target nasional, di mana Presiden Jokowi menginstruksikan di tahun 2024, setiap daerah di Indonesia memiliki angka prevalensi stunting maksimal 14 persen.
Wali Kota Tarakan dr Khairul pun mengungkapkan bahwa tingginya kasus stunting disebabkan karena pola makan masyarakat yang tidak memenuhi standar gizi yang baik. Penyebab lainnya adalah lingkungan yang tidak sehat seperti pengaruh asap rokok yang mengkontaminasi tubuh anak dan menghambat pertumbuhan juga menjadi penyebabnya.
2. Khairul Diberi Cinderamata Keris dari Presiden PKS
Ada hal menarik dalam pertemuan Wali Kota Tarakan dr Khairul dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Dalam pertemuan ramah tamah yang diadakan di restoran Lemakan Samudara tersebut, mantan Kepala Dinkes tersebut mendapatkan cendramata berupa keris.
Pemberian cinderamata tersebut merupakan simbol agar Khairul lebih bersemangat membangun kota. Dalam pertemuan ini pula, Ahmad Syaikhu memuji Khairul sebagai sosok yang memiliki SDM yang mumpuni. Tidak hanya itu, ia pun memuji kepemimpinan Khairul yang dinilainya bagus.
3. Warga Tanjung Pasir Geruduk Rumah RT Meminta Kelompok LGBT Minggat
Warga di sekitar Tanjung Pasir dibuat geram dengan banyaknya kelompok pasangan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang menyewa rumah kos-kosan di wilayah mereka. Para warga pun ‘menggeruduk’ rumah ketua RT dan meminta untuk menindaklanjuti keberadaan kelompok ‘tulang lunak’ tersebut.
Diketahui, terdapat 20 kelompok LGBT yang diduga tersebar di RT 21,17, 18, dan 19 Kelurahan Mambrungan. Dari aksi tersebut, disepakati 5 poin di antaranya : Yang pertama, pihaknya memberi teguran keras kepada pemilik rumah sewa yang menampung kelompok LGBT.
Kedua, melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi penyewa dan bermukim di lima RT Tanjung Pasir Kelurahan Mamburungan dengan ciri-ciri mengarah pada perilaku LGBT. Yang ketiga, karena kelompok LGBT tersebut diduga banyak bekerja di perusahaan yang terdapat di Tanjung Pasir, meminta perusahaan untuk menindaklanjuti keinginan masyarakat yang diwakili oleh perwakilan perusahaan.
Yang keempat, LGBT secara totalitas harus minggat atau diusir di Tanjung Pasir dengan tetap memperhatikan hak kemanusiaan dan tidak melanggar hukum pidana. Dan yang kelima, masyarakat ikut bersama-sama mengawasi bersama agar LGBT tidak kembali merebak di Tanjung Pasir
4. BNNK Tarakan Bocorkan Daerah Rawan Peredaran Narkoba
Sebagai wilayah kepulauan, Kota Tarakan menjadi sasaran empuk bagi para bandar narkoba untuk mengedarkan barang haramnya. Hal tersebut pun diakui Kepala Badan Nasional Narkotika Kota (BNKK) Tarakan, Agus Sutanto kepada CAKRANEWS usai melakukan release pemusnahan barang bukti sabu, Rabu (22/6/2022).
Dari hasil pemetaan, ada beberapa tempat yang rawan seperti Karang Anyar Pantai Selumit Pantai, dan Pantai Amal. Menurut catatan BNN, tercatat ada sekitar 20 jalur tikus yang terdeteksi biasa digunakan para bandar narkoba. Dan semuanya mayoritas dari pesisir, karena memberikan peluang masuk narkoba karena aksesnya mudah.
5. Warga Karang Anyar Diserbu Lalat Kandang Ayam
Warga RT 46 ,57, dan 64 Karang Anyar Kota Tarakan terus berjuang melawan ribuan lalat yang diduga berasal dari kandang ayam milik pengusaha berinisial E.
Pasalnya, ribuan lalat tersebut kian hari makin mengganggu aktivitas warga hingga membahayakan kesehatan mereka. Hal tersebut yang melatarbelakangi tuntutan mereka untuk mendesak Wali Kota Tarakan Khairul dan jajarannya untuk memindahkan kandang ayam jauh dari permukiman.
Padahal, para warga melalui ketua RT setempat sudah melaporkan hal tersebut kepada berbagai pihak. Mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, Peternakan, PMK hingga Satpol PP. Sayangnya, hingga kini tak membuahkan hasil. Sukardi mengungkap warga telah melaporkan hal ini kepada intansi pemerintah sejak tahun 2021. Dari laporan tersebut, instansi terkait melakukan peninjauan lapangan pada 5 Januari 2022 lalu.
Polemik keberadaan kandang ayam milik pengusaha E di Karang Anyar akhirnya membuat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Elang Buana angkat bicara. Saat disinggung permintaan warga terkait pemindahan kandang ayam, Elang menilai hal itu tidak serta merta bisa langsung dilakukan. Sebab katanya, nantinya akan menghilangkan penghasilan seseorang.
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post