JAKARTA, CARKANEWS – Pembunuhan Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang terus menyita perhatian publik, adalah kasus yang dianggap sebagai sebuah kado pahit bagi momen peringatan kemerdekaan ke-77 tahun Republik Indonesia.
Hal ini disampaikan Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsyi yang menyebut, harusnya negara memberi perlindungan dan kepastian hukum, sebagaimana UUD 1945, namun faktanya justru berbanding terbalik.
Makna kemerdekaan sudah dinodai dengan kasus pembunuhan Brigadir J, yang penuh rekayasa dan menyeret nama-nama besar di institusi kepolisian.
“Terungkapnya dugaan penyiksaan, pembunuhan berencana serta rekayasa kasus pada perkara Bergadir J bertolak belakang dengan pasal 28D UUD 1945,” kata Aboe Bakar di Jakarta, Selasa 16 Agustus 2022.
“Hal ini harus mendapatkan perhatian yang sangat serius oleh institusi Kepolisian Republik Indonesia,” ujarnya menambahkan.
Dengan kondisi tersebut, Aboe Bakar yakin bahwa bangsa Indonesia akan kembali mengingat pernyataan Presiden Soekarno, yang pernah menyampaikan, ‘perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri’.
Bagi anggota Komisi III DPR RI ini, kejadian pembunuhan Brigadir J di usia kemerdekaan yang sudah matang, menunjukkan masih adanya sesama anak bangsa yang mengkhianati cita-cita kemerdekaan.
“Tentu hal ini adalah bagian dari tugas berat para penerus bangsa untuk terus mengawal cita-cita kemerdekaan,” ucap Aboe Bakar.
Discussion about this post