TANJUNG SELOR, cakra.news – Dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Provinsi Kalimantan Utara, Gubernur Zainal Arifin Paliwang beserta Dinas Kehutanan Kalimantan Utara, melakukan penanaman atau penghijauan pohon mangrove di Desa Ardi Mulyo, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan, Sabtu (23/10/2021).
Kedatangan orang nomor satu di Kaltara itu disambut baik seluruh Kepala Desa (Kades) Kecamatan Tanjung Palas Utara, seperti Kades Panca Agung, Heri Purwanto, Kades Ardi Mulyo, Tri Mukardi dan masyarakat sekitar.
Pada sambutannya, Zainal berpesan supaya masyarakat Desa Ardi Mulyo bisa memantau pertumbuhan ataupun perkembangan pohon mangrove yang telah ditanam. Jikapun ada kematian pada pohon mangrove, masyarakat diharapkan segera melapor ke pihak Dinas Kehutanan Kalimantan Utara supaya segera dilakukan penyulaman mangrove dengan yang baru.
Zainal berharap kegiatan budidaya mangrove ini dapat meningkatkan nilai tambah dari segi ekonomi terutama untuk masyarakat sekitar Desa Ardi Mulyo.
“Adanya mangrove ini dapat meningkatkan dan menambah nilai ekonomi masyarakat,” ujar gubernur.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kaltara, Syarifuddin mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 150 orang dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di empat kabupaten, satu kota yang ada di Kaltara untuk penanaman pohon mangrove di Desa Ardi Mulyo.
Syarifuddin menjelaskan, di Provinsi Kalimantan Utara akan dilakukan penanaman mangrove dengan luas lahan sebesar 150 ribu hektar. Sebagian akan dijadikan Areal Penggunaan Lain (APL), sebagian lagi akan difungsikan sebagai hutan produksi. Dalam hal tersebut, tentunya Dinas Kehutanan Kaltara akan bekerja sama dengan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan juga pihak Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
“Untuk Kaltara, yang mau kita tanam mangrove ada 150 ribu hektar. Sebagian APL, sebagian hutan produksi. Nanti kita kerja sama KLHK dan BRGM,” ungkap Kadis Kehutanan Kaltara.
Syarifuddin menambahkan, penanaman mangrove ini sesuai dengan program Presiden RI Joko Widodo. Sedangkan untuk budidaya pohon mangrove di Kaltara hanya dilakukan di tiga kabupaten dan satu kota yaitu Bulungan, Nunukan, Tana Tidung dan Tarakan.
“Di Kaltara ada tiga kabupaten, satu kota. Karena di Malinau gak ada mangrovenya,” imbuhnya.
Sementara Kades Ardi Mulyo Tri Mukardi mengatakan, pelaksanaan penanaman atau penghijauan mangrove di desanya ini seluas 10 hektar dari total 70 hektar luas kawasan pohon mangrove yang akan dikembangkan menjadi area wisata tersebut.
“Kita hijaukan hanya 10 hektar saja. Karena yang lainnya sudah hijau, tinggal perawatan kedepannya. Yang jelas kedepannya akan jadi wisata,” jelasnya.
Kades Tri Mukardi juga meminta Pemprov Kaltara dalam penanaman mangrove ini bukan hanya sekedar simbolis, namun harapannya, kedepan juga ada perawatan dan pengembangan mengenai kawasan mangrove di Desa Ardi Mulyo dari Pemprov Kaltara.
“Ya harapannya jangan saat ini aja dilakukan seperti ini. Mudah-mudahan ke depan ada pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan mangrove.
Seperti budidaya, pemanfaatan agar masyarakat bisa berkembang menjaga mangrove itu,” tandasnya.*
Pewarta : Eni Sakadah
Discussion about this post