SUMUT, CAKRANEWS – Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mendapat serangan dan tuduhan intoleran setelah dirinya dideklarasikan sebagai calon presiden untuk 2024 mendatang oleh NasDem.
Dalam sesi diskusi di DPW NasDem Medan, Sumatra Utara pada Jumat 5 November 2022, Anies mendapat pertanyaan seputar tuduhan yang menyebut dirinya intoleran dan menggunakan politik identitas.
Ia pun lantas menjawab, bahwa tuduhan-tuduhan tersebut haruslah disertai dengan bukti.
“Saya sering menyampaikan, jangan di-counter, jadi kalau bapak mendengar bahwa misal dikatakan ‘Anies tidak toleran, diskriminatif, Anies tidak bersahabat’, maka bapak jangan jawab ‘Anies bersahabat’, bapak tanya saja bisakah ditunjukkan buktinya? Karena kalau tidak bisa ditunjukkan buktinya, maka pernyataan itu batal demi akal sehat,” kata Anies.
Lebih lanjut Anies menegaskan, penilaian terhadap seseorang berdasarkan persepsi jelas merupakan sebuah kesalahan fatal, karena harusnya menggunakan fakta atau kenyataan.
Hal ini ia sampaikan terkait dengan politik identitas yang disematkan kepada Anies dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
“Dalam pilkada siapapun pendukungnya akan memberikan pujian yang akan didukung. Pasti di mana-mana, sesudah saya, ketika saya pilkada saya tidak menjawab. Saya akan jawab bukan dengan pernyataan tapi kenyataan. Itu akan bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Anies.
“Persepsi yang terbentuk oleh penyataan itu wajar. Tapi persepsi yang terbentuk oleh kenyataan itu kuat. Kenapa? Karena Itu ditopang dengan kenyataan, hanya perlu waktu.”
Discussion about this post