Tarakan, Cakra News – Meski terbilang baru dalam kontestasi calon anggota legislatif (caleg) alias nyaleg DPRD pada Pemilu 2024, Muhammad Safri atau biasa disapa Sapri berpotensi lolos dan mengalahkan incumbent di partainya.
Optimis mendapat kursi di DPRD, pihaknya tidak mau euforia berlebihan lantaran masih menunggu pengumuman resmi oleh KPU Tarakan pada Maret mendatang.
Saat ini perolehan suara Sapri menjadi yang paling tinggi dibandingkan caleg Partai Demokrat lainnya di Daerah Pemilihan (Dapil) III Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Banyak orang mengira dirinya bukanlah caleg unggulan dari partainya, ketatnya persaingan di tubuh partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono itu, ditambah dengan Dapil III Tarakan yang dijuluki “dapil neraka” tak membuatnya ciut.
Sejak namanya terdaftar sebagai Daftar Calon Sementara (DCS) di KPU Tarakan, Sapri sering mensosialisasikan dirinya ke keluarga, tetangga dan kerabat dekat.
Tidak ada strategi khusus ujarnya saat ditanya, pria “gesit dan lincah’ itu, selama ini memang memiliki dedikasi serta pergerakan yang tak perlu diragukan lagi.
Berbekal modal blusukan, pengabdian kepada masyarakat yang dimulainya sejak lulus bangku SMA kemudian di Perguruan Tinggi Universitas Borneo Tarakan Fakultas Hukum.
Saat itu jiwa kritisnya kian tumbuh, baik intelektual dan spiritualnya kian berkembang. Alhasil, hal itu mengantarkannya menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tarakan periode 2009-2010.
Selama mengemban gelar “mahasiswa”, banyak aspirasi dari warga Bumi Paguntaka yang coba ia serap dan disampaikan ke pemangku kebijakan.
Baik itu berkaitan dengan Ekonomi, Perundang-Undangan, Politik serta kenaikan BBM, Listrik, Bantuan Sosial dan lainnya.
Sebagai penyambung lidah rakyat, Sapri tidak ingin kesejahteraan dinikmati oleh segelintir orang, sebaliknya harus merata seluruh masyarakat.
Pemilu tahun 2024, dinilai Sapri sangat pas jadi jembatan tekad bulatnya maju sebagai wakil rakyat.
Baginya, terjun ke dunia politik bukan hanya sekedar tampil sebagai legislatif atau tergiur gaji. Akan tetapi, sebagai jalan untuk mewujudkan dedikasinya di awal.
Sebagai perwakilan masyarakat pelaut turut serta dalam pentas politik di Tarakan, melalui visi misi yang digagas bila menjabat kelak, ia berkeinginan bagi nelayan, petambak dan khalayak umum.
Sektor kelautan yang belakangan ini naik turun hasilnya serta berdampak bagi ekonomi dan keuangan keluarga.
Maka jembatan yang ingin dirinya gagas ialah adanya fungsi legislasi yang jelas berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah, anggaran, kewenangan dalam hal anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), terakhir pengawasan dan kewenangan mengontrol pelaksanaan peraturan daerah (perda) dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah.
Menurutnya, dibutuhkan kerjasama yang baik antar wakil rakyat di DPRD Kota Tarakan periode 2024-2029 untuk bahu membahu menorehkan ide pembangunan berkelanjutan pada sektor-sektor potensial di Tarakan baik yang berhubungan dengan sosial-ekonomi, pendidikan, budaya dan lainnya. (van)
Discussion about this post