NUNUKAN, CAKRANEWS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Nunukan mengaku kewalahan mengamankan 1321 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Ironisnya, ribuan narapidana tersebut hanya dijaga oleh 32 petugas.
Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Nunukan, Subud Pramuditya menjelaskan, dari total 1321 WBP, 80 persen diantaranya merupakan narapidana kasus narkotika.
Jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah petugas yang saat ini hanya berjumlah 32 orang yang terbagi dalam empat regu pengamanan.
“Satu regu itu berisikan delapan orang, artinya untuk total empat regu yang kita miliki saat ini seluruhnya hanya berjumlah 32 orang petugas,” ujar Subud kepada CAKRANEWS pada Selasa 30 Juli 2024.
Dikatakan Subud, dengan minimnya petugas, pihaknya terus berusaha memaksimalkan pengamanan agar Lapas Nunukan tetap kondusif dan aman.
“Melihat jumlah petugas kita yang ada saat ini memang kami harus kerja ekstra, karena untuk satu orang petugas jaga itu harus mengawasi sampai 100 orang. Kalau bicara ideal satu orang petugas jaga itu mengawasi empat orang WBP,” katanya.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa sejauh ini pihaknya telah memaksimalkan setiap pengawasan baik melalui regu jaga, pengawasan kamera CCTV maupun dengan peralatan button panic yang terkoneksi dengan komandan jaga.
“CCTV itu kita sudah pasang di setiap blok hunian WBP dan semua dalam kondisi aktif , kemudian di dalam blok juga kita pasang tombol panik yang dimana ketika kejadian darurat dapat menekan tombol itu dan terpantau langsung oleh komandan jaga yang akan langsung memeriksa,” jelasnya.
Selain mengawasi dengan kamera CCTV, setiap petugas juga diberikan alat komunikasi Handy Talky untuk memudahkan koordinasi antara petugas jaga.
“Segala unsur pengamanan sudah kita lengkapi, kami berharap setiap kejadian sekecil apapun itu bisa kami tangani lebih dini. Kami juga memohon doa dari rekan-rekan semua agar keamanaan dan ketertiban di Lapas Nunukan tetap selalu terjaga,” pungkasnya. (ry)
Discussion about this post