JAKARTA, CAKRANEWS – Bakal calon Gubernur Kalimantan Utara, Brigjen TNI Sulaiman mengungkap potensi laut Kaltara yang melimpah seperti rumput laut, ikan dan udang. Namun ia menyayangkan potensi itu belum dimanfaatkan secara optimal.
Padahal jika dimaksimalkan dapat menjadi penggerak ekonomi, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa, serta pendukung terwujudnya ketahanan pangan. Alhasil, kesejahteraan masyarakat di Kaltara dapat meningkat.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber pada acara talkshow “Bincang Kita” di Kompas TV, Senin 19 Agustus 2024. Sulaiman menilai Kaltara memiliki modal untuk menjadi daerah penyumbang hasil laut terbesar di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara. Salah satunya area laut dan tambak yang sangat luas, ditambah dengan Sumber Daya Manusia yang melimpah,
“Semestinya hal ini bisa menjadi modal untuk mengembangkan sektor kelautan lebih maksimal,” ucap Mantan Kabinda Kaltara tersebut.
Ia tidak menampik membangun Kaltara memiliki tantangan tersendiri. Sebab banyak daerah dipisahkan oleh laut sehingga aksesnya sulit dijangkau. “Saya punya konsep membangun perekonomian di Kaltara menggunakan operasi militer, namun bukan perang. Hampir mirip TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Mudah-mudahan bisa kami wujudkan,” katanya.
Selama menjadi Kabinda dan Ketua KKSS Kaltara, dirinya mengaku sering turun ke masyarakat untuk mendengar keluhan. Hasilnya, masyarakat banyak mengeluh terkait anjloknya harga rumput laut, ikan dan udang. Ia pun memaklumi keluhan-keluhan tersebut sebab berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. “Petani tambak yang dulunya merasa sejahtera, namun sekarang menurun. Kedua, petani rumput laut dulunya cukup sekarang kurang,” tuturnya.
Setelah mempelajari keluhan, menurut pria kelahiran Maros 23 Juli 1967 itu, butuh peran pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat. Tidak tinggal diam, Sulaiman pun telah berkoordinasi dengan Staf di Kementerian Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia sebagai salah satu upaya mengatasi permasalahan petani tambak dan rumput laut.
“Kalau dari segi kewenangan saya bukan Gubernur, sebagai Kabinda saya hanya membantu semampu saya,” ungkapnya.
“Beliau menanyakan apa yang bisa saya bantu. Saya hanya menjembatani dengan gampang karena ada kerabat,”sambungnya.
Di kesempatan ini, Sulaiman turut menceritakan pengalamannya selama bertugas menjaga perbatasan Kaltara. Menurutnya, membangun Kaltara diperlukan strategi dan pendekatan khusus. Salah satu pekerjaan rumah pemerintah saat ini adalah menjaga pertahanan dan ketahanan di wilayah perbatasan. Sehingga menurutnya, perlu adanya pendekatan kesejahteraan kepada masyarakat perbatasan agar semakin cinta terhadap Indonesia.
“Membangun bela negara harus dari dalam hati. Di sisi lain harus dibangun kesejahteraan. Ini yang belum tersentuh,” ungkapnya.
Discussion about this post