TARAKAN, CAKRANEWS – Sosok Prof Adri Patton, tidak asing lagi bagi masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara). Sejak dipercaya menjadi Rektor Universitas Borneo Tarakan pada 2017, sosok berwibawa nan tegas ini tidak memerlukan waktu lama untuk beradaptasi dengan sistem dan birokrasi di kampus.
Selama 7 tahun lebih menjabat sebagai Rektor UBT, pria kelahiran Tanjung Selor, 15 Agustus 1963 itu terbilang sukses. Dibuktikan dengan semakin meningkatnya penerimaan mahasiswa dan jumlah prodi jurusan di UBT.
“Selama menjabat Rektor UBT, saya sudah mewisuda sebanyak 15.600 mahasiswa. Saat ini mahasiswa kami sekitar 14 ribuan,” kata Prof Adri Patton, Selasa 3 September 2024.
Guru besar Fakultas Ilmu Sosial Univesitas Mulawarman ini menuturkan, perjuangan membangun UBT tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan dan kerja keras yang menguras air mata.
Saat awal menjabat sebagai Rektor UBT, kata dia, penerimaan mahasiswa hanya sekitar 650-700 orang. Namun mengalami peningkatan tajam hampir empat kali lipat menjadi 2600 mahasiswa per semesternya.
Menurutnya, peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa ini disebabkan karena ikut bertambahnya jumlah prodi di UBT. “Pertama saya menjabat 20 prodi. Sekarang sudah 34 prodi belum ditambah profesi,”ungkapnya.
Dengan semakin bertambahnya jumlah mahasiswa dan prodi jurusan, UBT semakin sukses dan dikenal, tidak hanya di kalangan masyarakat Kaltara, melainkan juga daerah di luar Kaltara. Berkat kerja keras seluruh pihak, kini UBT menjadi universitas nomor wahid di Kaltara.
Tak lupa, ia juga berterima kasih kepada Rektor-rektor UBT terdahulu, yakni Prof. Dr. Kadar Soetrisno,M.Agr (Alm), Abdul Jabarsysah.,P.hD dan Dr. Bambang Widigdo. Serta para kepala daerah di Kaltara yang ikut membantu mengembangkan UBT.
Hebatnya lagi, di era kepemimpinannya, Prof Adri Patton berhasil membuka Fakultas Kedokteran di UBT. Sekaligus menjadi Fakultas Kedokteran pertama di Kaltara. Kendati demikian, Prof Adri Patton tidak ingin jumawa dan melupakan pihak-pihak yang telah menyukseskan dibukannya Fakultas Kedokteran. Menurutnya, hal ini berkat kerja sama seluruh pihak, termasuk Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang dan Wali Kota Tarakan, Khairul.
“Sehingga Menteri Pendidikan dan Kesehatan bisa memberi rekomendasi agar UBT mendapat Fakultas Kedokteran,”katanya. Meski saat ini pembelajarannya masih dibantu dosen-dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), namun dirinya optimis Fakultas Kedokteran berkembang dan dapat menyediakan kebutuhan dokter di Kaltara. “Diajukan tahun 2022, terealisasi 2024. Mahasiswanya saat ini 40 orang,”tuturnya.
Discussion about this post