TARAKAN, CAKRANEWS – Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) kini tengah menjamur di kalangan pelajar Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Hal itu diungkap Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Kota Tarakan, Rinny Faulina, Senin 16 Desember 2024.
Rinny menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan dari salah satu sekolah SMP di Tarakan bahwa ada muridnya terlibat suka sesama jenis.
“Ada sih laporan tapi tidak resmi. Karena mereka tahu kita diperlindungan anak mereka bercerita bahwa banyak di sekolah mereka terutama guru BK minta arahan dari kita. Jadi secara tidak resmi mereka bercerita ada anak-anak yang masuk ke guru BK mengakui masuk ke situ (LGBT),” papar Rinny.
Tak hanya dari pihak sekolah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tarakan juga menerima laporan dari salah satu orang tua bahwa anaknya terindikasi telah berperilaku LGBT. Ia mengungkap tahun ini ada satu sekolah dan dua orang tua yang melaporkan fenomena LGBT.
“Mereka minta pendampingan dari kami ada sih yang seperti itu,” jelasnya.
“Ada perempuan sama perempuan ada cowok sama cowok,” sambungnya.
Menurutnya, fenomena LGBT dipicu karena efek pergaulan bebas. “Kadang anak-anak juga coba-coba karena pengaruh gadget dan medsos dan dia melakukan apa namanya sesuatu gitu kan. Kan anak-anak sifat penasarannya jauh lebih tinggi,”ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya, peran orang tua sangat penting untuk menghindari anaknya dari pergaulan bebas termasuk LGBT. Orang tua diminta untuk memberi pola asuh secara maksimal.
Mencegah fenomena ini semakin marak, pihaknya melakukan sosialisasi dan edukasi tentang efek negatif dari fenomena LGBT.
Rinny tak menampik sebagai kota transit dan terbuka, Tarakan rawan terhadap pengaruh pergaulan bebas. Untuk itu, dirinya meminta orang tua memberi pengawasan terhadap pergaulan anak.
Discussion about this post