TARAKAN, CAKRANEWS – Musibah longsor di Jalan Anggrek RT 15, Kampung Bugis, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Rabu, 25 Desember 2024, dini hari, mengakibatkan dua korban meninggal dunia.
Dua korban tersebut yakni Mina (36) seorang perempuan dan anaknya bernama Arfan (8) jenis kelamin laki – laki. Menurut Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan gabungan mereka dinyatakan meninggal dunia pada pukul 07.13 WITA.
Berdasarkan keterangan tetangga korban, Mina dikenal sebagai orang yang ramah dan baik hati.
“Bagus orangnya bagus betul, ramah kalau lewat selalu menyapa mbak mau kemana. Dia (korban) pasti menyapa kalau lihat kita, pasti ditegur mbak dari mana dan mau kemana,” ucap Wati, tetangga korban, Rabu, 25 Desember 2024.
Tak hanya ramah dan baik hati, korban juga dikenal sebagai orang yang pembersih. “Orangnya pembersihan tertata rapi rumahnya di dalam karena pernah saya naik saya bilang bersihnya rumahnya mbak tertata rapi seluruh barangnya,” tuturnya.
Mina juga dikenal sosok yang selalu aktif saat ada kegiatan warga. Serta sering memanggil tetangga setiap kali ada acara di rumahnya. “Pokoknya sering memanggil kalau ada acara selalu manggil-manggil orang naik,” tuturnya.
Ia mengatakan terakhir bertemu korban pada dua lalu. Saat itu, dirinya sempat menyapa korban. “Aku di rumah lewat dia. Aku bilang mbak mau kemana, dia jawab aku mau keluar. Sempat aku sapa ditegurnya juga aku mba lagi ngapain,” jelasnya.
Wati mengaku saat pertemuan terakhirnya dengan korban, ia tidak punya firasat bahwa Mina akan meninggal dunia. Namun yang pasti, menurutnya, Mina sosok yang baik, ramah dan selalu menyapa. “Suami istri baik. Selalu bilang mbak ayok naik ke rumah aku, sering itu aku dipanggil naik ke rumah jalan-jalan,” ucapnya dengan nada sedih.
Dikatakannya, Mina merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT) sementara suaminya seorang buruh bangunan. Saat kejadian, kata dia, suaminya tidur di ruang tamu sementara anak dan istrinya di dalam kamar.
“Suaminya selamat. Tapi itu pun kakinya sempat tertimbun baru dia bangun,”ujarnya.
Lanjutnya, rumah yang didiami Mina bersama suami dan anaknya merupakan hasil bedah rumah pada 2023 lalu. Dulunya, rumah itu hanya berupa pondok kayu.
“Baru satu tahun lebih dia disini. Dia dapat bedah rumah dari RT dari bantuan pemerintah,”tuturnya.
Ia pun menyampaikan duka mendalam dan merasa kehilangan atas kepergian tetangga yang menurutnya memiliki sifat yang baik.
Discussion about this post