TARAKAN, CAKRANEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, sejumlah wilayah pesisir Indonesia termasuk di Kalimantan Utara (Kaltara) berpotensi dilanda banjir pesisir (rob).
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di Kaltara pada 31 Desember 2024 sampai dengan 1 Januari 2025.
BMKG pun menjelaskan, terkait penyebab dan dampak dari fenomena tersebut. Dijelaskannya, potensi banjir rob ini disebabkan karena adanya fenomena Bulan Baru, dimana kondisi bulan berada pada jarak terdekatnya dari bumi. Alhasil, fenomena ini akan meningkatkan ketinggian muka air laut (water level) dan pasang surut.
“Adanya perubahan ketinggian muka air laut ini berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir seperti aktivitas bongkat muat di pelabuhan, aktivas masyarakat di pemukiman pesisir, serta aktivtas tambak dan rumput laut di wilayah Kaltara,” ucap Prakirawan Cuaca BMKG Tarakan, Danurahni Aryashta dikonfirmasi via Whatsapp, pada Senin, 30 Desember 2024.
Berdasarkan pantauan prakiraan model ketinggian air laut dan pasang surut di wilayah Kaltara dapat meningkat 1 hingga 3 meter. Peningkatan ketinggian muka air laut yang disertai dengan hujan lebat, juga akan berpotensi terjadinya banjir rob, sehingga berdampak pada aktivitas masyarakat terutama di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Kemudian bagi masyarakat yang melakukan aktivitas penangkapan ikan diharap waspada ketika ketinggian gelombang di atas 1.25 meter. Sebab bhal ini akan mempengaruhi aktivitas penangkapan ikan.
“Wilayah yang terdampak fenomena ini yakni wilayah pesisir Nunukan dan Sebatik dengan ketinggian air laut mencapai 1.2 – 3.7 meter pada jam 16.00 – 20.00 WITA. Untuk wilayah pesisir Tarakan dan Bunyu ketinggian air laut mencapai 1.1 – 3.3 meter pada jam 16.00 – 20.00 WITA. Sedangkan untuk wilayah pesisir Tanjung Selor ketinggian air mencapai 1.1 – 3 meter jam 16.00 – 20.00 WITA,” paparnya.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir agar selalu waspada dan siaga guna mengantitipasi dampak buruk dari kenaikan pasang air laut. Masyarakat juga diminta terus memantau informasi cuaca maritim dari website resmi BMKG.
Discussion about this post