ALMATY, cakra.news – Beberapa pengunjuk rasa anti-pemerintah di Kazakhstan, marah dengan kenaikan tajam harga BBM.
Demonstrasi damai berubah menjadi anarkis, diduga akibat provokasi oleh seorang pria misterius bertopeng, Jum’at (28/1/2022).
Unjuk rasa meletus setelah harga BBM naik dua kali lipat di barat negara Asia Tengah yang kaya minyak tersebut.
Ketidakpuasan dengan cepat meningkat menjadi kerusuhan paling serius sejak Kazakhstan memisahkan diri dari Uni Soviet pada tahun 1991.
Pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin Rusia direkrut untuk menstabilkan situasi.
Akibatnya, Presiden Kassym-Jomart Tokayev memperkuat otoritasnya.
Sementara mantan presiden Nursultan Nazarbayev tampaknya kehilangan pengaruh dan kerabat Nazarbayev tersingkir dari kekuasaan.
Gelombang unjuk rasa dengan cepat mendorong pihak berwenang untuk membatalkan kenaikan harga.
Hal ini tampaknya telah direkayasa sebagai bagian dari perebutan kekuasaan antara klan Nazarbayev dan sekutu presiden.
Di Almaty, kota terbesar Kazakhstan di mana protes berubah menjadi kekerasan, Alibek, seorang sopir taksi, mengatakan dia telah mengambil bagian dalam demonstrasi damai, namun dia menyaksikan orang-orang bersenjata yang sangat terorganisir membajak acara tersebut.
“Mereka tampak seperti petugas keamanan negara atau militer yang terlatih. Mereka bergerak di sekitar alun-alun dalam kelompok-kelompok kecil, terus-menerus menghubungi seseorang melalui telepon,” jelasnya.
Zhanbolat Mamai, seorang politisi oposisi, mengatakan orang-orang yang mengenakan pakaian dan topeng hitam dan disamarkan menyerangnya di alun-alun utama Almaty.
“Mereka tampak terlatih dan terorganisir,” katanya.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post