MOSKOW, cakra.news – Washington mengatakan, Rusia telah mengumpulkan cukup banyak pasukan di dekat Ukraina untuk melancarkan invasi besar. Semua warga AS diminta meninggalkan Ukrania dalam waktu 48 jam.
Jum’at (11/2/2022)
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan dalam jumpa pers mengatakan, serangan Rusia dapat dimulai kapan saja dan kemungkinan akan dimulai dengan serangan udara.
Masih belum jelas, kata Sullivan, apakah Presiden Rusia Vladimir Putin telah secara definitif memberikan perintah untuk memulai invasi.
Dia mengharapkan Presiden AS Joe Biden untuk segera melakukan panggilan telepon dengan Putin mengenai krisis tersebut.
Sebelumnya, Moskow semakin memperketat tanggapannya terhadap diplomasi Barat, citra satelit komersial dari perusahaan swasta AS menunjukkan pengerahan militer baru Rusia di beberapa lokasi dekat perbatasan.
Setelah memberi tahu NBC News bahwa hal-hal di Ukraina “bisa menjadi gila dengan cepat,” Biden mengadakan panggilan telepon tentang krisis dengan para pemimpin Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Polandia dan Rumania, serta kepala NATO dan Uni Eropa.
Setelah pertemuan itu alarm mulai menyebar.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bergabung dengan beberapa negara lain dalam mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina.
Johnson mengatakan pada pertemuan itu bahwa dia mengkhawatirkan keamanan Eropa dan menekankan perlunya “paket sanksi ekonomi yang berat yang siap dijalankan, jika Rusia membuat keputusan yang menghancurkan dan merusak untuk menyerang Ukraina”.
Sebuah sumber mengatakan, Biden bertemu dengan penasihat keamanan nasionalnya semalam.
Para pejabat AS yakin krisis itu bisa mencapai titik kritis, dengan retorika dari Moskow yang mengeras, enam kapal perang Rusia mencapai Laut Hitam, dan lebih banyak lagi peralatan militer Rusia tiba di Belarus.
“Kami berada di jendela ketika invasi dapat dimulai kapan saja, dan untuk menjadi jelas, itu termasuk selama Olimpiade,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken. Olimpiade Beijing berakhir pada 20 Februari.
“Sederhananya, kami terus melihat tanda-tanda eskalasi Rusia yang sangat mengganggu, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan Ukraina.”
Rusia telah membantah rencananya untuk menyerang Ukraina.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuter
Discussion about this post