TARAKAN, CAKRANEWS – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Nomor Urut 1 Sulaiman–Adri Patton (Sulton) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya melalui perbaikan dan penataan pasar tradisional. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing dan eksistensi pasar tradisional sebagai penggerak perekonomian.
Hal itu disampaikan Adri Patton usai blusukan ke Pasar Beringin, Kecamatan Tarakan Tengah, Senin sore, 18 November 2024. Mantan Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) periode 2017-2024 ini menuturkan agenda blusukan bertujuan untuk menyapa sekaligus mengenalkan visi misi mereka kepada para pedagang dan pembeli di Pasar Beringin. “Dengan kita turun langsung ke lapangan berarti kami memahami hati dan perasaan para pedagang. Khususnya pedagang kecil seperti pedagang ubi, ikan, lombok, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau periode 2012 – 2015 ini menilai pasar tradisional memiliki peran sentral di tengah perekonomian masyarakat sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah. “Mereka ingin suatu perubahan ada perbaikan taraf hidup dan perbaikan tempat-tempat,” katanya.
Dari hasil blusukannya, ia menilai Pasar Beringin perlu perbaikan fasilitas serta penataan lokasi penjualan. Apalagi di lokasi tersebut merupakan wilayah pada penduduk. Untuk itu, jika dipercaya memimpin Kaltara, pasar-pasar tradisional akan lebih ditata tanpa menghilangkan ciri khas pasar tradisional . “Tidak boleh kita memaksa pedagang modern dan melupakan ciri khas tradisionalnya,”jelasnya.
Selain itu, pusat perbelanjaan seperti mall juga dilarang untuk menjual komoditas barang kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako). Hal ini dilakukan agar tidak mematikan para pedagang kecil di pasar tradisional.
Diakuinya, pasar tradisional menjadi salah satu atensi Sulton sebab merupakan tempat penggerak perekonomian. Tidak hanya sekali, kata Adri Patton, mereka sebelumnya juga blusukan ke Pasar Induk di Tanjung Selor, serta Pasar Tenguyun dan Gusher di Kota Tarakan.
Blusukan ini bertujuan untuk mendengar langsung keluhan dan aspirasi, khususnya dari para pedagang. Selama ini para pedagang pasar tradisional seperti kehilangan “induknya” karena ketidakpedulian para pemangku kepentingan terutama pemerintah daerah.
“Di dalam pasar tradisional ini ada pendorong gerobak, penjual sayur keliling dan sebagainya. Itu pengerak ekonomi semua. Ini lah yang perlu disentuh oleh pemerintah yang kecil-kecil begini jangan yang besar. Ini yang dimaksud dengan perubahan Sulton,”tutupnya.
Discussion about this post