TARAKAN, CAKRANEWS – Konsumsi BBM dan LPG di wilayah Kalimantan Utara dipastikan melonjak jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Namun masyarakat tak perlu khawatir karena PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan keamanan ketersediaan stok dua bahan bakar tersebut di Provinsi Kalimantan Utara.
“Dalam mengawal kelancaran distribusi BBM & LPG, Pertamina membentuk Satuan Tugas (Satgas) terhitung mulai 11 April hingga 10 Mei 2022 di kantor Regional dan seluruh lokasi suplai poin BBM dan LPG yang tersebar di wilayah Kalimantan,” kata Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Freddy Anwar dalam keterangan tertulis diterima di Tarakan, Kamis (21/4/2022).
Freddy menjelaskan pada Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI), kebutuhan BBM diprediksi naik sejak H-3 untuk gasoline dan H-5 untuk gasoil sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan konsumsi BBM. “Selain itu, Pertamina mengambil langkah diantaranya peningkatan stok gasoline, dimana untuk Pertalite sebesar 7,33 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 5.615 KL/hari menjadi 6.027 KL/hari di wilayah Kalimantan,” katanya.
Untuk Kaltara peningkatan stok Pertalite sebesar 2,6 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 313 KL/hari menjadi 321 KL/hari. Sedangkan Pertamax Turbo sebesar 11,2 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 34,5 KL/hari menjadi 38,4 KL/hari di wilayah Kalimantan.
Sementara peningkatan stok Pertamax Turbo 0,8 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 0,25 KL/hari menjadi 0,27 KL/hari. Kemudian peningkatan gasoil untuk solar sebesar 4,67 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 2.480 KL/hari menjadi 2.596 KL/hari di wilayah Kalimantan.
Begitu pula dengan peningkatan stok solar 3,4 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 97 KL/hari menjadi 100 KL/hari. Selanjutnya untuk Dexlite sebesar 13,6 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 786,8 KL/hari menjadi 894 KL/hari di wilayah Kalimantan.
“Untuk Kalimantan Utara, stok Dexlite cenderung mengalami penurunan 14,1 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 12,3 KL/hari menjadi 10,6 KL/hari,” kata Freddy.
Discussion about this post