TANJUNG SELOR, CAKRANEWS – Hasil studi gizi Indonesia 2021 menyebutkan prevalensi stunting nasional adalah 24,4 persen. Sedangkan prevalensi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebesar 27,5 persen.
Sebab itu, Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP menargetkan prevalensi stunting (kekerdilan) di wilayahnya turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
“Kita targetkan penurunan prevalensi stunting sebesar 14 persen di tahun 2024. Jika perlu, kita usahakan penurunan hingga nol,” kata Yansen pada Rakerda Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting beberapa waktu lalu di Tanjung Selor.
Menurutnya, penerapan program penurunan stunting memang masih sangat sulit di Kaltara. Ia beralasan faktor penyebabnya adalah letak geografis dan terkendala transportasi.
Rakerda ini terselenggara atas kerja sama Pemprov Kaltara dengan Koordinator Program Bangga Kencana atau Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana.
Pada kesempatan ini, Wagub Yansen TP mewakili Gubernur Zainal A Paliwang. Hadir juga Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dan Anggota DPR RI Komisi IX Hasan Saleh.
“Demi menyongsong Indonesia Sejahtera 2025 dan Generasi Emas 2045, Indonesia harus menyiapkan SDM yang berkualitas. Pemerintah menargetkan Indonesia sejahtera, yaitu tercukupinya sandang, pangan, dan rasa aman,” kata Yansen.
Ia menambahkan tahun 2045 diharapkan menghasilkan generasi emas yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara unggul dan maju di dunia.
“Namun, hingga saat ini Indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan kemiskinan, masalah gizi dan kesehatan,” ujarnya.
Discussion about this post