TARAKAN – Sejumlah kendala dialami Tim SAR gabungan dalam proses pencarian pesawat perintis milik maskapai Smart Air rute Tarakan-Binuang yang dikabarkan hilang kontak pada Jumat 8 Maret 2024.
Salah satunya, lokasi diduga jatuhnya pesawat minim jaringan sehingga menyulitkan proses komunikasi dan pencarian.
Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo menjelaskan , lokasi diduga jatuhnya pesawat merupakan wilayah jarang penduduk sehingga akses internet sangat sulit.
Minimnya akses internet ini menyulitkan petugas dalam berkomunikasi.
Selain itu, wilayah tersebut merupakan daerah perbukitan sehingga aksesnya sulit dijangkau.
“Sampai sekarang kita masih menunggu kabar dari petugas terkait di wilayah sekitar Binuang dan sampai sekarang belum dapat kabar, gambar, maupun hal-hal lain. Jadi kita masih menunggu,” ucapnya dalam pers rilis di Bandara Juwata Tarakan, Jumat 8 Maret 2024.
Berdasarkan informasi, pesawat tersebut terdeteksi jatuh di Gunung Batu Narit. Dimana lokasi itu berada sekitar 4 kilometer dari titik bandara perintis Binuang di Krayan Tengah.
Dampak lainnya akibat tidak adanya jaringan ini menyebabkan sulitnya mendapatkan navigasi. Alhasil, pilot dituntut ubtuj paham kondisi bandara.
” Karena bandara di sana hanya bisa dimasukin secara visual. Jadi tidak ada alat navigasi lain selain pilot harus paham bandaranya,”katanya.
“Terlebih cuaca sudah menjelang sore ini gelap dan kita putuskan apabila tidak bisa mendarat. Helikopter kita stand by kan mendarat di Malinau dan besok pagi kami lanjutkan pencarian, “sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat perintis milik maskapai Smart Air rute Tarakan- Binuang hingga kini belum juga ditemukan. Pencarian pesawat ini pun akan dilanjutkan pada besok.
Diketahui pesawat hilang kontak tersebut diisi seorang Pilot dan seorang engineering dan memuat sembako untuk kebutuhan masyarakat di Krayan Tengah. Berdasarkan informasi, titik jatuh pesawat tak jauh dari ruas jalan antar kecamatan.
Pesawat dengan rute Tarakan menuju Binuang, Krayan Tengah dikabarkan hilang kontak. Karena, pesawat milik maskapai Smart AIR itu seharusnya tiba di Binuang, Krayan Tengah pukul 9.25 WITA setelah take off dari Bandara Tarakan pukul 8.25 WITA.
Discussion about this post