TARAKAN, cakra.news – Kepala BMKG Kota Tarakan Muhammad Sulam Khilmi, Jumat (08/10/2021), mengatakan fenomena angin kencang yang terjadi di wilayah Tarakan dan sekitarnya pada Kamis (07/10/2021) karena adanya bibit siklon di wilayah utara, yaitu di sekitar Philipina tekanan angin sangat rendah yang memicu pergerakan angin dari khatulistiwa (wilayah Indonesia) ke samudra pasifik.
Hal ini menyebabkan pertumbuhan awan yang sangat signifikan dan kecepatan angin menjadi sangat tinggi.
“Tanggal 04 Oktober 2021 BMKG melihat adanya bibit siklon di wilayah utara Samudera Pasifik Timur di Philipina sana, menjadi daerah tekanan sangat rendah, seperti yang kita ketahui angin bergerak dari tekanan tinggi ke rendah, kalau dia tekanannya rendah betul maka dia akan menarik udara-udara dari khatulistiwa dari Indonesia ke samudra pasifik sana, kencang ini, dari tarikan ini maka pertumbuhan awan hujan di wilayah samudra pasifik timur itu, yang menjadi sangat signifikan dan kedua kecepatan angin yang sangat tinggi,” jelas Khilmi.
Kecepatan angin pada Kamis (07/10/2021) kemarin sampai dengan 31 knot sama dengan kecepatan 60 km/jam. Kecepatan angin ini tentu saja berpengaruh pada gelombang laut menjadi semakin besar. Akibatnya ada kejadian di daerah Lingkas Unjung, perahu nelayan yang pecah dihantam gelombang.
“Kemaren dirilis oleh BMKG pada tanggal 4 atau 5 Oktober 2021, di wilayah Pasifik Timur ini sudah mulai naik ya artinya kecepatan massa udara yang bergerak sudah berkurang, namun ini bisa berdampak lagi bagi wilayah Kalimantan Utara, apabila massa udara tidak bergerak secepat itu, bergerak ke utara maka massa udara yang bergerak dari khatulistiwa yang berbelok wilayah Kalimantan ke utara ini menimbulkan siklus awan di wilayah Kalimantan Utara, ini dampaknya seperti yang kita lihat pada Kamis malam mulai sekira jam 22.00 Wita, hujan terus sampai sekarang, itu dampak dari pertumbuhan awan akibat perlambatan massa udara di Kalimantan, karena belokan lambat inilah yang menimbulkan pertumbuhan awan yang signifikan,” ungkap Khilmi.
Kita tidak bisa mengendalikan alam, sebut Khilmi, yang bisa dilakukan adalah mengantisipasi; caranya adalah mengetahui situasi dengan lebih dini. Kita tahu akan terjadi hujan tentu kita akan bersiap-siap, hal ini berbeda ketika tidak mengetahui.
“Tetap ikuti info yang dirilis oleh BMKG ya, disini kita 24 jam kita merilis prakiraan cuaca. Ikuti juga peringatan dini akan daerah-daerah yang akan dilanda hujan angin kecang di seluruh Kaltara kita juga mengeluarkan itu.
Kenali fenomena-fenomena cuaca yang mungkin, mengakibatkan cuaca-cuaca yang kurang kita senangi, misalnya akan hujan bisa kita kenali mungkin dengan pertumbuhan awan yang sangat cepat,” jelasnya.
Info peringatan BMKG dapat dilihat melalui platform-platform BMKG seperti : Website (www.tarakan.kaltara.bmkg.go.id), Whatsapp (WA), dan Instagram. BMKG release masuk ke dalam posko-posko bencana, BPBD dan group-group yang akan diteruskan sampai ke Lurah kemudian dari mereka bisa diteruskan ke semua elemen masyarakat.*
Pewarta : Aan Boan Kardono
Discussion about this post