TARAKAN, CAKRANEWS- Kapolres Kota Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia memprediksi angka kasus pencurian akan meningkat selama ramadan tahun 2022. Desakan ekonomi untuk mencukupi kebutuhan hidup menjadi pemicu meningkatnya kejahatan tersebut selama bulan puasa.
“Bulan Ramadan ini, aksi pencurian menjadi salah satu atensi kami. Hal ini terjadi karena desakan ekonomi para pelaku. Pemicu lainnya karena rumah lebih sering kosong ditinggal pemiliknya. Seperti ditinggal saat salat tarawih, mencari makanan untuk buka puasa dan lain sebagainya,” ucapnya saat ditemui Cakra News di Kantor Kapolres Tarakan, Senin (4/4/2022).
Untuk meminimalisir aksi pencurian di Kota Tarakan, pihaknya gencar melakukan patroli malam dan pada waktu subuh. Menurutnya, patroli ini bertujuan menciptakan keamanan di lingkungan masyarakat termasuk aman terhadap kasus pencurian.
Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat meninggalkan rumah. “Saya meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati. Terutama saat keluar rumah, hendaknya memastikan rumah aman dan sudah terkunci. Jika dirasa perlu, sebaiknya rumah dikunci double,” kata dia.
Terpisah, Kapolsek Tarakan Barat, Iptu Angestri Budi Reswanto mengungkapkan trend kriminal di Tarakan Barat didominasi kasus pencurian. Bahkan, mengacu pada data tahun 2021, kasus pencurian mencapai 80 persen, sementara 20 persen lainnya merupakan kasus pencabulan dan lain sebagainnya.
Menurutnya, tingginya kasus pencurian disebabkan karena pandemi yang menyebabkan seseorang kesulitan ekonomi. Alhasil, seseorang nekat melakukan pencurian.
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post