TARAKAN, CAKRANEWS– Tepat hari ini Minggu (1/5/2022), diperingati Hari Buruh atau May Day. Sebuah hari yang sangat berarti bagi serikat buruh di seluruh Indonesia tak terkecuali bagi Ketua DPC PSP Kahutindo Tarakan, Rudi.
“Hari ini spesial buat kami. Karena di hari inilah kami menyampaikan semua permasalahan selama setahun baik kepada pemerintah maupun pengusaha,” ucapnya kepada CAKRANEWS melalui sambungan Telepon, Minggu (1/5/2022).
Pada kesempatan ini pula, Rudi menyampaikan dua aspirasi buruh di Kota Tarakan. Pertama, pengawasan ketenagakerjaan yang dinilainya masih sangat lemah baik di tingkat kota maupun provinsi.
Menurutnya, di Kota Tarakan perlu ada pengawasan khusus dari Disnaker. “Pengawasan di Kalimantan Utara ini sangat minim. Bayangkan saja, satu pengawas bisa menaungi puluhan hingga ratusan perusahaan. Bagaimana bisa maksimal,” ujarnya.
Selama ini, lanjut Rudi, pengawas di Provinsi Kaltara hanya ada 5 sampai 6. Padahal yang dibutuhkan itu puluhan pengawas.
Kedua, terkait kebebasan berserikat yang dinilainya masih kurang. Menurutnya, di Tarakan perusahaan terlihat alergi terhadap serikat kerja.
”Perusahaan di Kota Tarakan ini seperti alergi terhadap serikat kerja. Padahal, serikat kerja ini merupakan roda ekonomi. Yang dapat membantu perusahaan baik dari segi ekonomi maupun informasi. Intinya, dua hal tersebut menjadi tuntutan kami,” sebutnya.
Saat disinggung apakah akan melakukan aksi, pihaknya menegaskan bahwa aksi akan tetap dilakukan setelah lebaran. “Karena rencananya besok lebaran sehingga kami mengundurkan kegiatan May Day. Bukan berarti hari ini tidak ada kegiatan, kami tidak melakukan apa-apa. Kami tegaskan May Day tetap akan dilaksanakan,” ujarnya.
Pewarta: Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post