TARAKAN, CAKRANEWS – BEKANTAN yang menjadi ikonik Kota Tarakan ini, sejak beberapa bulan terakhir sering dijumpai berada di area permukiman, bahkan di jalan utama kota Tarakan. Paling sering, monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan ini dengan mudah dijumpai di Jalan Kusuma Bangsa atau sekitar Kawasan Lingkas Ujung Kota Tarakan.
Bekantan merupakan hewan endemik pulau Kalimantan yang habitat aslinya di hutan bakau, rawa dan hutan pantai. Ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan.
Meski berbadan besar, bekantan yang sering terlihat di tepi jalan ini tidak mengganggu orang. Bahkan monyet ini bisa sangat dekat dengan manusia saat berjalan. Meski sebenarnya, sifat asli bekantan ini adalah tipe monyet pemalu jika didekati oleh manusia.
“Biasanya Bekantan ini makan buah mangga di depan rumah saya. Sekali makan banyak,” kata Bapak Artha, salah satu warga di sekitar yang ditemui Cakra News.
Berdasarkan penangkapan liar yang terus berlanjut, hilangnya hutan, dan keterbatasan habitatnya, Bekantan sekarang masuk dalam status terancam punah (endangered) di dalam daftar merah IUCN. Spesies ini dilindungi baik oleh organisasi dunia maupun pemerintah Indonesia.
Warga Tarakan yang dapat dengan mudah melihat bahkan mendekati Bekantan ini diharapkan tetap menjaga kelestariannya.
Kini, kehadiran Bekantan tersebut kerap menjadi daya tarik bahkan perhatian warga yang melintas di Jalan Kusuma Bangsa Tarakan.(*)
Discussion about this post