TARAKAN, CAKRANEWS – “Saya berharap kepada ibu-ibu di IWSS agar mau membantu kami mengecilkan angka stunting. Karena saya tahu pasti ibu-ibu antusias turun langsung ke masyarakat. Sehingga besar harapan dapat berkontribusi positif.”
Ya, begitulah dr Khairul, Wali Kota Tarakan yang begitu komitmen dalam menurunkan angka stunting di wilayah yang dipimpinnya saat ini. Kalimat harapan tersebut disampaikan langsung di depan ibu-ibu Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) pada Minggu (12/6/2022).
Bahkan pada acara pelantikan Pengurus Ranting IWSS Kecamatan Tarakan Barat Masa Bhakti Tahun 2022-2027 tersebut, Khairul mengaku sedih di tengah masyarakat Kota Tarakan yang memiliki rata-rata pendapatan yang cukup besar, ternyata angka stunting pun masih tinggi.
“Kita tahu bersama Tarakan merupakan kota maju dengan tingkat kemiskinan rendah dan memiliki rata-rata pendapatan tinggi. Namun, saya heran mengapa angka kasus stunting sangat tinggi. Saya terus terang heran dan malu,” ucap Wali Kota Tarakan, dr Khairul.
Sebagai informasi, berdasarkan data SSGI prevalensi stunting 2021, Tarakan memiliki kasus stunting sebesar 25,9 persen. Angka tersebut jauh dari target nasional, di mana Presiden Jokowi menginstruksikan di tahun 2024, setiap daerah di Indonesia memiliki angka prevalensi stunting maksimal 14 persen.
Khairul menyebut kasus stunting di wilayahnya banyak terdapat di wilayah pesisir. Tingginya kasus stunting di tersebut, kata Khairul, diduga berasal dari warga luar Tarakan.
Untuk itu, Pemerintah Kota Tarakan menargetkan pengurangan kasus stunting dapat melebihi target nasional. Ia pun berharap IWSS dan organisasi lainnya bersinergi. Sebab menurutnya, dengan keterlibatan semua pihak angka stunting dapat diminimalisir.
“Saya berharap kepada ibu-ibu di IWSS agar mau membantu kami mengecilkan angka stunting. Karena saya tahu pasti ibu-ibu antusias turun langsung ke masyarakat. Sehingga besar harapan dapat berkontribusi positif,” kata dia.
Pewarta :Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post