TANJUNG SELOR, cakra.news – Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bulungan melalui Kepala Seksi Penatagunaan, Pengembangan Sumber Daya Air, Sungai dan Pantai, Ir. Irawan, ST mengatakan jika pihaknya telah melakukan perencanaan dan membangun embung di kawasan Hutan Kota Bunda Hayati, yang berada di tengah Kota Tanjung Selor.
Berdasarkan plang Dinas PUPR yang ada, kegiatan pembangunan embung ini merupakan pengelolaan Sumber Daya Alam dan bangunan pengaman pantai pada Wilayah Sungai (WS) dalam satu daerah Kabupaten Kota.
“Kita di dalam Hutan Kota itu membuat penampungan air, embung. Kami membuat berdasarkan perintah Pemerintah Provinsi dan Daerah. Dan kita juga sudah buat plan masternya,” ujar Irawan.
Adapun pembuatan bangunan konservasi Hutan Kota yang tertera di plang merupakan kontrak sejak 20 Maret 2021 dengan nilai kontrak 1.589.620.873,00 (termasuk PPN 10%), dimana waktu pelaksanaan selama 179 (Seratus Tujuh Puluh Sembilan) hari kalender. Dengan sumber dana dari DBH Sumber Daya Alam Kehutanan – DR yang berlokasi di Kabupaten Bulungan. Kemudian, sebagai pelaksana proyek yaitu CV Murni dan untuk konsultan pengawas sendiri menggandeng CV Solvin Engineering Consultant.
Tambah Irawan, pembuatan embung tersebut seharusnya dilaksanakan tahun 2020 lalu, hanya saja faktor pandemi, sehingga pelaksanaan terealisasi tahun ini.
Tidak hanya satu embung, tambahnya, di Kawasan Hutan Kota tersebut rencana akan dibuat lagi embung yang sedikit lebih luas dari yang sebelumnya.
“Nanti juga akan ada dibuat lagi embung di situ, tapi sedikit lebih luas,” terangnya.
Lanjutnya, Kawasan Hutan Kota Bunda Hayati ini harapan pemerintah nantinya akan dilakukan penataan yang lebih tertata dan lebih baik lagi tanpa menghilangkan fungsi Hutan Kota itu sendiri. Dimana Hutan Kota bisa dijadikan sebagai kawasan wisata ataupun edukasi untuk masyarakat sekitar.
“Penataan ini harapannya supaya tempat itu jadi tertata lagi tanpa menghilangkan fungsinya. Kemarin pihak pemerintah juga berharap selain bisa jadi kawasan wisata, juga bisa jadi wilayah edukasi,” tuturnya.**
Pewarta : Eni Sakadah
Discussion about this post