TARAKAN, CAKRANEWS – Kesadaran penggunaan pembayaran digital di Kota Tarakan kian hari makin menunjukkan tren positif. Ini ditandai oleh terjadinya peningkatan akseptasi penyediaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat transaksi merchant.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Tedy Arief Budiman mencatat hingga tanggal Maret 2022, tercatat sebanyak 4.955 penggunaan baru QRIS. “Ada peningkatan sebanyak 1.939 pengguna baru, jika dibandingkan 31 Desember 2021 (3.016 pengguna) atau sebesar 64,29 persen,” ungkapnya kepada wartawan di Tarakan, Selasa (5/4/2022).
Berdasarkan target pencapaian tahun 2022, jumlah pengguna baru Kaltara telah tercapai sebesar 5,81% dari total target sebanyak 33.000 pengguna baru.
Untuk wilayah Kaltara, Tedy menyebut bahwa Tarakan dipilih sebagai pilot projek pengaplikasian QRIS dengan alasan jaringan internet yang lebih stabil di banding daerah lainnya. Nantinya, BI Provinsi Kaltara akan lebih meningkatkan daya tarik masyarakat untuk mengaplikasikan penggunaan QRIS.
“Salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait keuntungan QRIS serta cara penggunaan aplikasinya” ujarnya.
Sebagai informasi, Sejak 1 November 2021, jumlah merchant QRIS telah menembus angka 12 juta. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan akhir tahun 2020 sebesar 5,8 juta merchant, atau melebihi target perluasan QRIS yang telah dicanangkan BI bersama Industri pada Februari 2021.
QRIS telah digunakan mulai dari pedagang mikro, kecil, menengah, dan besar, pada berbagai sektor usaha, serta juga digunakan untuk donasi sosial keagamaan di seluruh provinsi dan kabupaten/kotamadya.
Sejak diimplementasikan di 1 Januari 2020, BI terus memperkuat kebijakan QRIS untuk mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien, serta mendukung program Pemerintah melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (GBWI).
Pewarta : M Rizqiyanto F
Discussion about this post