Cakra News
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
Cakra News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
Home Ekonomi

Fenomena Panic Buying BBM di Bulungan, Pertamina Cuma Bisa Bilang Begini

by Redaksi
04/06/2022
in Ekonomi, Headline
A A
Ilustrasi anteran SPBU di Bulungan

Ilustrasi anteran SPBU di Bulungan

Share on FacebookShare on Twitter

TARAKAN, CAKRANEWS – Beberapa hari terakhir ini muncul fenomena anteran bahan bakar minyak (BBM) pada sejumlah SPBU di Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara). Tak ayal, muncul kepanikan masyarakat untuk melakukan ‘panic buying’ atau belanja berlebihan untuk mendapatkan BBM.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan angkat bicara terkait kondisi tersebut. Mereka meminta agar masyarakat tidak melakukan panic buying, karena stok BBM di Kalimantan Utara aman.

RELATED POSTS

Mods May Day STC Tarakan Dipuji Adi Nata Kusuma

Nilai Kenaikan Tarif PDAM Bulungan Disorot KI Kaltara

“Konsumsi BBM di Bulungan untuk SPBU reguler yang berada di Sengkawit, Tanjung Selor Hilir dan KM 5, dapat disampaikan stok BBM untuk wilayah Tanjung Selor, Kaltara dalam keadaan aman dan tersedia,” kata Unit Manager Communication, Relation and CSR Marketing Operation Regional Kalimantan Susanto August Satria dalam pesan singkat diterima di Tarakan, Sabtu (4/6/2022).

Dia menyampaikan bahwa untuk konsumsi Pertalite pada bulan Mei 2022 untuk Bulungan pada tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dikonsumsi sebanyak 1.766 Kilo Liter (KL).

Sedangkan pada bulan April 2022 konsumsi Pertalite mencapai 1.640 KL artinya ada kenaikan sebanyak 126 KL. Untuk solar pada bulan Mei 2022 serapannya sebanyak 584 KL kemudian pada bulan April 2022 sebanyak 600 KL.

Rerata konsumsi solar yang ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)  untuk ketiga SPBU di Bulungan sekitar 580 KL.

“Itu yang harus kami atur distribusinya supaya tepat sasaran, lalu untuk Pertamax konsumsi memang saat ini relatif kecil untuk tiga SPBU sebesar 98 KL  dibanding dengan sebelumnya 80 KL untuk April 2022,” katanya.

Satria mengatakan bahwa terkait antrian, dia mengapresiasi imbauan dari aparat penegak hukum bahwa dalam menggunakan BBM itu harus bijak.

Terutama yang BBM yang subsidi seperti diketahui ada solar dan yang ditetapkan pemerintah jadi BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite.  “BBM ini  harus bijak penggunaannya jangan sampai dibeli kemudian diniagakan kembali, karena itu akan merugikan masyarakat,” katanya.

Pertamina akan semakin memperketat monitoring untuk SPBU dengan berkoordinasi dengan aparat hukum. Jika didapat kejanggalan penyelewengan dan pihaknya tidak segan untuk melakukan penindakan pada SPBU tersebut.

“Jika ada ‘pengetap’ yang menimbun saya kira aparat hukum sudah banyak mengungkap penyelewengan BBM ini. Jadi saya harap masyarakat bijak menggunakan BBM sesuai dengan peruntukannya,” kata Satria.

Apalagi sekarang bahan bakar yang disyaratkan oleh produsen mobil yang baru untuk menggunakan RON tinggi seperti halnya disediakan jenis Pertamax .

Bijak menggunakan bahan bakar minyak pakailah sesuai peruntukannya, ramah lingkungan, ramah mesin. Diharapkan kesadaran dari masyarakat bahwa menggunakan solar itu sudah diatur penggunaannya pada siapa saja.

Bila masyarakat menemukan kejanggalan silahkan lapor ke aparat penegak hukum atau bisa juga menyampaikan informasi tersebut yang berkaitan dengan SPBU sebagai penyalur resmi Pertamina bisa menghubungi Pertamina Call Center 135.

Sebelumnya beberapa warga di Bulungan menjelaskan bahwa antrean BBM bukan karena “panic buying” tetapi karena ulah para ‘pengetap’ BBM bersubsidi.

“Pengetap” adalah para pelaku pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berulang kali.

“Dari dulu ini yang kami keluhkan, bukan panic buying tapi ulah pengetap yang memenuhi SPBU sehingga warga susah mendapat BBM subsidi harga wajar karena kita harus membeli di luar (SPBU) dengan harga dan ukuran merugikan konsumen,” kata Suhardi, Wakil Ketua Forum Komunikasi Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Tanjung Palas Bulungan Kaltara.

ShareTweetShareSendShare

Related Posts

Mods May Day STC Tarakan Dipuji Adi Nata Kusuma

Mods May Day STC Tarakan Dipuji Adi Nata Kusuma

by Prasetya
26/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Perayaan Mods May Day yang digelar oleh Scooter Tarakan Club (STC) pada Minggu, 25 Mei 2025, sukses...

Nilai Kenaikan Tarif PDAM Bulungan Disorot KI Kaltara

Nilai Kenaikan Tarif PDAM Bulungan Disorot KI Kaltara

by Prasetya
21/05/2025
0

TANJUNG SELOR, CAKRANEWS – Ketua Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Utara (KI Kaltara), Fajar Mentari menyoal rencana kenaikan tarif air bersih...

Iskandar Tak Terima Hasil Investigasi BNI Tarakan, Pertanyakan Sistem Keamanan Perbankan

Iskandar Tak Terima Hasil Investigasi BNI Tarakan, Pertanyakan Sistem Keamanan Perbankan

by Prasetya
19/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Iskandar, warga Kota Tarakan, melalui kuasa hukumnya Alif Putra Pratama, menyatakan ketidakpuasannya terhadap hasil investigasi yang dilakukan oleh...

Kolaborasi Binda Kaltara – PWI Tarakan untuk Kondusifitas dan Kemajuan Daerah

Kolaborasi Binda Kaltara – PWI Tarakan untuk Kondusifitas dan Kemajuan Daerah

by Prasetya
14/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tarakan melakukan audiensi dengan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalimantan Utara (Kaltara) pada Rabu,...

Tanpa Karcis, Parkir Gratis Berlaku di Tarakan: Strategi Perangi Jukir Liar

Tanpa Karcis, Parkir Gratis Berlaku di Tarakan: Strategi Perangi Jukir Liar

by Prasetya
08/05/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Aneka Usaha meluncurkan kebijakan tegas untuk memberantas praktik...

Next Post
Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti

Tarakan Kok Belum PPKM Turun Level, Ini Penjelasan Jubir Dokter Devi

Menteri Sosial Tri Rismaharini

Bansos Tak Tepat Sasaran Rp 6,9 Triliun, Ini Sikap Menteri Risma

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Populer

  • Ilustrasi anak muda

    5 Bahasa Gaul Anak Tarakan, Nomor 4 Kocak Banget

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Misteri Konsorsium 303, Begini Penjelasan Terbaru Mabes Polri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Indomaya Rute Tarakan-Tawau Beroperasi Mulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Harga Tiketnya di Bawah Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Update Seleksi PPPK Tahap 2 di Tarakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga RT 30 Tolak Sertifikat, Sengketa Lahan Memanas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita

  • Advetorial
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kaltara
  • Leisure
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Story

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Iklan & Advetorial

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.