TARAKAN, CAKRANEWS– Pasca pemerintah menghapuskan tenaga honorer pada tahun 2023 mendatang, ratusan honorer di Kota Tarakan mulai melakukan konsolidasi.
Mereka menuntut agar Pemkot membuka formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak-banyaknya.
“Kami meminta Pemerintah Kota Tarakan membuka formasi P3K sebanyak-banyaknya,” ucap Ketua Forum Honorer Kota Tarakan, Rahmat Hidayat kepada CAKRANEWS di Tarakan, Rabu (14/6/2022).
Rahmat pun mengaku menolak adanya pengahapusan honorer terlebih bagi para guru. Sebab katanya, baik di Sekolah Dasar (SD) ataupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) guru honor lebih banyak ketimbang Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sehingga, lanjutnya, jika honorer dihapuskan maka sekolah akan kesulitan menjalankan aktvitias pembelajaran. Bahkan pasca konsolidasi ini, Rahmat mengaku akan ada pertemuan lanjutan dengan ketua PGRI Tarakan untuk membahas keresahan guru-guru honorer.
“Rencana Sabtu 18 Juni 2022 ada pertemuan dengan ketua PGRI, tapi untuk tempatnya masih belum tahu. Kemungkinan akan dihadiri 500 honorer,” ujarnya.
Rencana penghapusan honorer pun dinilainya memiliki nilai plus minus. Plusnya, kata dia, dapat memberikan kejelasanan terhadap kesejahteraan para guru terlebih bagi mereka yang sudah mengabdi lama. Minusnya apabila pembukaan formasi PPPK hanya sedikit.
“Jadi kuncinya cuman satu tolong dibuka sebanyak-banyaknya formasi PPPK di Tarakan. Kasihan, banyak teman-teman yang sudah mengabdi puluhan tahun. Kalau memang nda lulus kami terima saja yang penting dibuka dulu,” kata dia.
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post