TANJUNG SELOR, CAKRANEWS – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan terjadi peningkatan jumlah kasus dugaan hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya. Bahkan Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, hingga 5 Juni 2022, tercatat di Indonesia ada 29 dugaan kasus penyakit tersebut.
Mengantisipasi hal tersebut, Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang menginstruksikan agar Dinas Kesehatan Kaltara merespons cepat masuknya hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.
“Kita juga perlu melakukan pemantauan terhadap kesiapan fasilitas kesehatan yang ada di Kaltara,” kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Selasa (7/7/2022).
Pihaknya juga mengeluarkan surat imbauan ke Dinas Kabupaten/Kota se-Kaltara, Rumah Sakit (RS) pemerintah dan swasta, serta Laboratorium Kesehatan Daerah. Hal ini harus dilakukan menyusul telah diterbitkannya Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya pada 27 April 2022 lalu.
Gubernur meminta agar respons tersebut tidak hanya berupa imbauan. Tetapi juga melaksanakan pantauan kesiapan fasilitas kesehatan dan laboratorium penanganan hepatitis di Kaltara.
Dalam surat imbauan tersebut berisikan tentang imbauan untuk meningkatkan pemantauan dan respons alert kasus Hepatitis Akut dengan gejala kulit dan sklera berwarna kuning. Termasuk urine berwarna gelap, yang timbul secara mendadak disertai diare, mual, muntah dan nyeri perut atau nyeri sendi, khususnya pada anak dengan usia di bawah 16 tahun.
Kepala Dinkes Kaltara melalui, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kaltara Agust Suwandy mengatakan, dalam edaran itu juga meminta agar rumah sakit dan puskesmas agar lebih meningkatkan kewaspadaan.
Selanjutnya, melakukan hospital record review terhadap kasus Hepatitis Akut yang Tidak diketahui etiologinya. Serta melaporkan apabila menemukan Hepatitis Akut yang Tidak diketahui etiologinya ke Dinkes Kabupaten/Kota dan Dinkes Provinsi Kaltara.
“Sesuai instruksi Gubernur, Dinkes Kaltara juga melaksanakan Monev memantau kesiapan Faslitas Kesehatan (FasKes) dan Laboratorium dalam penanganan hepatitis di Kaltara,“ kata Agust.
Dia mengatakan dengan adanya imbauan dimaksudkan diharapkan dapat lebih meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan di Kaltara terkait kewaspadaan dini penemuan kasus Hepatitis Akut.
“Kendati belum ditemukannya kasus di Kaltara, gerak cepat harus kita lakukan dalam penanganan Hepatitis sedini mungkin,” katanya.
Discussion about this post