BOGOR, CAKRANEWS – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang menyampaikan sejumlah atensi Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023.
Menurut Zainal, Jokowi mengapresiasi kerja keras seluruh elemen dalam mengelola dan mengendalikan wabah penyebaran Covid-19 serta menjaga stabilitas ekonomi selama pandemi.
Sejauh ini dalam penanganan Covid-19, sudah 448 juta dosis vaksin telah disuntikkan.
“Bayangkan menyuntik 448 juta suntikan. Bukan barang yang gampang. Tetapi karena TNI juga ikut, Polri juga ikut, seluruh Gubernur, Bupati, Walikota, sampai ke tingkat RT semuanya ikut. Itu yang menyebabkan kita bisa menyelesaikan Covid dengan baik,” kata Zainal di Bogor, dikutip Rabu 18 Januari 2023.
Zainal mengungkapkan, hal yang menjadi atensi berikutnya adalah kondisi perekonomian Indonesia yang berada pada posisi yang sangat baik dimana pada pada kuartal ketiga pada tahun 2022 tumbuh dari 5,3 persen mencapai 5,7 persen.
Namun, Jokowi berpesan kepada kepala daerah untuk tetap berhati-hati karena situasi ekonomi global saat ini.
“Meskipun kita bisa melalui tahun turbulensi di tahun 2022, hati-hati. Di tahun 2023 ini masih menjadi tahun ujian bagi ekonomi kita, juga bagi ekonomi global,” ucap Zainal.
Ia juga mengungkapkan, menurut penyampaian Managing Director IMF, Kristalina Georgieva, 1/3 ekonomi dunia diprediksi mengalami resesi pada tahun 2023.
“Artinya kurang lebih 70 negara,” kata Zainal.
Mengenai inflasi, lanjut Gubernur, Presiden juga meminta kepada kepala daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota memantau secara aktif pergerakan inflasi di daerahnya.
“Kita dengan seluruh gubernur,bupati, dan walikota bersama-sama dengan Bank Indonesia terus memantau harga barang dan jasa yang ada di lapangan. Itu yang menjadi perhatian Bapak Presiden,” pesannya.
Beberapa komoditi menjadi atensi serius Presiden. Pasalnya beberapa komoditi tersebut mengalami kenaikan di puluhan daerah. Seperti beras, sebanyak 79 daerah mengalami kenaikan, telur (89 daerah), tomat (82 daerah), dan daging ayam ras (75 daerah) mengalami kenaikan.
“Kita juga diminta oleh Bapak Presiden untuk melakukan pengecekkan langsung di lapangan mengenai adanya isu kenaikan beberapa komoditas pangan,”terangnya.
Ia juga meminta, Badan Pusat Statistik (BPS) di daerah untuk memberikan informasi yang riil/ apa adanya kepada kepala daerah.
Discussion about this post