Nunukan, CAKRANEWS – Setelah Wakil Bupati Nunukan H.Hanafiah membuka secara resmi Rembuk Stunting dan Koordinasi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Nunukan tahun 2023 turut hadir juga Ketua DPRD Kabupaten Nunukan Hj. Leppa, di Ruang VIP Lantai 4 Kantor Bupati, Senin (28/2).
Menurut Hj. Leppa, kemiskinan tidak akan habis jika tidak ada tambahan lapangan kerja,bukan hanya di Nunukan tapi di seluruh Kabupaten yang ada.
“Perekonomian dulu yang di kembangkan tingkatkan produksi dalam negeri, kalo ada 60% persen jadikan 90% lapangan kerja di Indonesia ini. Saya yakin jika lapangan kerja ini ditambah, maka kemiskinan habis, gizi buruk habis,” ungkap Leppa.
Sebagaimana diketahui bahwa stunting dan kemiskinan keduanya merupakan prioritas pembangunan nasional. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak baik pertumbuhan tubuh maupun otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga anak pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Sama halnya dengan kemiskinan ekstrim, kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, yaitu makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi yang tidak hanya terbatas terhadap pendapatan, tapi juga akses pada layanan sosial.
Discussion about this post