TARAKAN, CAKRANEWS – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Juata Kerikil hingga kini belum juga beroperasi meski sudah dilaunching pada Februari 2024 lalu.
Usut punya usut, belum beroperasinya TPA sampah Juata Kerikil disebabkan karena masih terkendala akses jalan. Hal ini berkaitan dengan adanya Gudang Handak milik Pertamina di sekitar lokasi TPA.
Hal itu disampaikan Pj Wali Kota Tarakan, Bustan kepada awak media, Senin 15 April 2024.
“TPA di Juata kan masih terkendala akses jalan yang belum bisa dilalui,” ungkapnya.
Bustan tak menampik keberadaan TPA sampah Juata Kerikil sangat diperlukan untuk mengatasi penumpukan sampah di Tarakan.
Selama ini pembuangan sampah masyarakat Kota Tarakan masih bergantung pada TPA Aki Babu. Namun sayang sejak tahun 2015 dinyatakan overload.
Akibatnya, banyak warga mengeluhkan terkait adanya penumpukan sampah di TPA Aki Babu. Terlebih, penumpukan sampah menimbulkan bau yang tidak sedap.
Bustan menegaskan, persoalan sampah perlu dilakukan secara bertahap, dirinya pun memastikan akan mengatasi hal tersebut sebelum masa jabatannya berakhir.
Untuk menyiasati penumpukan sampah selama libur Lebaran 2024, pihaknya terpaksa harus memaksimalkan TPA sampah Aki Babu. Pihaknya menggunakan mobil Excavator untuk mendorong sampah ke belakang agar tidak menyebar ke jalan.
“Kemarin kan sempat rusak semua mobil sehingga saya sempat meminjam milik Pertamina,” ucap Bustan.
Disinggung terkait kepastian kapan TPA sampah Juata Kerikil akan beroperasi, Bustan mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan OPD terkait dan telah mencapai kesepakatan. Namun dia enggan menjelaskan lebih jauh dan meminta wartawan untuk bertanya kepada Sekda.
“Silahkan sama Pak Sekda yah. Saya tidak mau menyampaikan. Sebenarnya saya sudah tahu kapan bisa dioperasikan. Takutnya nanti tidak sesuai,” kata Bustan.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Tarakan sebelumnya, Khairul, resmi meluncurkan operasionalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Juata Kerikil, yang memiliki luas lahan mencapai 50 hektar dengan tahap pertama pembangunan seluas 6 hektar, pada Selasa 27 Februari 2024.
Langkah ini diambil sebagai solusi terhadap kelebihan beban pada TPA Aki Babu. TPA sampah Juata Kerikil menggunakan metode sanitary landfill, yang tidak hanya mencegah pencemaran lingkungan. Namun sayangnya, TPA Juata Kerikil belum juga beroperasi hingga kini.
Discussion about this post