TANA TIDUNG, CAKRANEWS – Kabar duka datang dari Santok, satu dari enam pekerja tambang batubara PT Pipit Mutiara Jaya (PMJ) yang menjadi korban kecelakaan kerja pada 29 Maret lalu. Sebabnya, hingga hari ketujuh tim Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tarakan belum menemukan korban.
Pencarian Santok pun secara resmi dihentikan Basarnas Tarakan pada 4 April 2022 kemarin. “Penghentian operasi pencarian ini sesuai dengan Standard Oprasional Prosedur (SOP) Basarnas. Proses selanjutnya kami serahkan kepada pihak perusahaan,” ucap Dede Hariana, Kasi Ops Basarnas Tarakan kepada CAKRA NEWS melalui sambungan telepon pada Selasa (5/4/2022).
Pihaknya mengungkapkan bahwa salah satu kendala dalam proses pencarian korban adalah medan yang sulit. Ini dikarenakan lokasi kecelakaan dipenuhi longsoran lumpur dan material batu bara.
Selain itu, kata Dede, tingginya intensitas hujan di lokasi juga mempersulit pencarian. “Medannya cukup sulit yah, karena kedalaman di lokasi pencarian juga terlalu dalam sehingga membahayakan keselamatan tim. Terlebih, di lokasi kejadian sering hujan” terangnya.
Atas musibah ini, pihaknya mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban. Tak lupa, Dede juga berterima kasih kepada tim yang turut terlibat dalam pencarian.
Diberitakan sebelumnya, kejadian ini pertama kali diterima Basarnas Tarakan pada Selasa, 29 Maret 2022 sekitar pukul 14.30 Wita. Proses pencarian, kata Dede, tim dilengkapi sarana-sarana pendukung seperti D-Max, RIB 02 Tarakan, peralatan media, baju azmat hingga peralatan komunikasi.
Total korban dalam kejadian ini sebanyak enam orang, dengan rincian empat ditemukan selamat, satu lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan sisanya belum ditemukan.
Pewarta: Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post