TARAKAN, CAKRANEWS – Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kota Tarakan sejak pukul 01.00 Wita, Selasa 8 Oktober 2024. Akibatnya, sejumlah wilayah dilanda banjir besar.
Beberapa wilayah yang diterjang banjir diantaranya di jalan Patimura, Karang Anyar, tepatnya di depan kantor Kelurahan Karang Anyar Pantai. Warga mulai meninggalkan rumah sejak pukul 03.00 Wita karena air sudah merendam rumah mereka.
Banjir setinggi lutut itu menghambat produktivitas warga. Apalagi banjir yang posisinya berada di jalan vital.
Aldo (20), warga Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat misalnya. Sudah hafal, ketika hujan deras maka jalan-jalan itu tak mudah diakses. Untuk menghindari itu, harus mencari alternatif lain. Misalnya warga dari kota ingin ke Tarakan Utara, sebaiknya lewat Jalan Gunung Selatan.
Namun Aldo kerap kali khawatir, menerjang banjir sangat berisiko, apalagi jika tak mengetahui ada kubangan di dalamnya.
“Kalau di Aki Balak itu harus hati-hati, bukan air saja, tapi lubang jalan. Bahaya kalau jatuh,” ujarnya.
Menanggapi banjir yang kerap terjadi di Kota Tarakan dan Kabupaten lain di Kalimantan Utara (Kaltara), Calon Gubernur Kaltara nomor urut 1 Brigjen TNI (Purn) Andi Sulaiman menilai tidak ada keseriusan dan solusi dari Pemprov untuk menangani masalah banjir yang kerap terjadi.
Sulaiman menjelaskan bahwa dirinya bersama Prof Dr. Adri Patton, calon wakilnya, telah menyiapkan program khusus soal Tanggap Bencana. Program tersebut menargetkan pembangunan infrastruktur untuk mengendalikan banjir, di antaranya kolam retensi dan kawasan resapan air.
“Kalau saya terpilih sebagai gubernur, penanganan banjir akan kami selesaikan di Kaltara. Kita akan bangun kolam retensi dan kawasan resapan banjir. Kasihan masyarakat kalau masalah banjir tidak segera ditangani,” ujar Andi Sulaiman yang merupakan Kepala Badan Inteligen Negara Daerah (Kabinda) Kaltara periode 2018 – 2022.
Discussion about this post