KALTARA, CAKRANEWS – Pemerintah begitu serius dalam memantau perkembangan inflasi dengan menjalin komunikasi secara aktif dan intensif antara pusat maupun daerah.
Rapat koordinasi pengendalian inflasi secara nasional kembali digelar pada Senin 30 Januari 2023, usai seluruh kepala daerah menerima arahan khusus dari Presiden Joko Widodo pekan lalu.
Rapat koordinasi ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan secara bulanan dan mingguan yang diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Hadir mengikuti secara daring, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Suriansyah, didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Bustan, Kepala Biro Ekonomi Rohadi, Kepala Disperindagkop Kaltara Hasriani, dan OPD terkait.
Selain itu, turut hadir perwakilan dari Danrem 092/Mrl, Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kaltara, dan Kadin Kaltara.
Membuka sekaligus memimpin rapat, Mendagri Muhammad Tito Karnavian memberikan waktu kepada beberapa stakeholder untuk memaparkan kondisi terkini serta upaya yang sedang dilakukan.
Beras menjadi atensi pada rapat tersebut karena frekuensinya tiga kali mengalami kenaikan, disusul dengan minyak goreng.
“Memang dari data yang ada, makanan menjadi penyumbang pertama inflasi. Khusus beras memasuki musim panen, kita harus betul-betul agar produksi dari petani kita dapat terserap untuk kesejahteraan petani. Jangan sampai beras impor masuk diwaktu panen ini sehingga mengakibatnya harganya jatuh, petani akan kesulitan,” kata Tito.
Untuk pembahasan selanjutnya kedepan, ia akan mengundang Bulog berdiskusi mengenai pemasaran dan distribusi ke daerah-daerah.
Ia menambahkan, yang perlu juga diwaspadai dengan angka proxy inflasi ini melihat tren 20 komoditas dan akan di tambah lagi beberapa komoditas jasa.
“Ini akan ketahui inflasi mingguan tiap daerah,” ucap Tito.
Discussion about this post