TARAKAN, CAKRANEWS – Hingga Senin, 20 Januari 2025, Kota Tarakan belum juga memulai program makan bergizi gratis (MBG). Meski beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Nunukan sudah memulainya sejak Senin 6 Januari 2025 lalu.
Menanggapi hal itu, Pj Wali Kota Tarakan, Bustan menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) masih menunggu keputusan Badan Gizi Nasional (BGN) terkait jadwal pelaksanaan MBG.
“Kami jujur menunggu juga sambil konsultasi dengan BGN melalui mantan Pjs Gubernur Kaltara, bapak Togap. Kemarin informasinya BGN mau datang ini kita tunggu ternyata belum,” ujar Bustan di Tarakan, Senin, 20 Januari 2025.
Kendati belum mendapat jadwal pelaksanaan MBG, namun Pemkot Tarakan telah melakukan sejumlah persiapan. Mulai dari mekanisme pelaksanaan hingga kepada ketahanan pangan.
“Kami berfikir ketahanan pangan dampak terhadap inflasinya, dampak terhadap penganggurannya, nanti mungkin yang tenaga kerja di Tarakan yang belum bekerja akan diberdayakan,” jelasnya.
Dijelaskan Bustan, pada Selasa besok, pihaknya akan melakukan rapat dengan sejumlah stakeholder membahas kelanjutan program MBG di Tarakan. Dalam rapat nanti, Bustan akan meminta pemaparan Badan Pusat Statistik (BPS) dan perwakilan BGN terkait akar permasalahan sehingga pelaksanaan MBG belum dilaksanakan.
Menurutnya, Pemkot Tarakan siap mendukung penuh pelaksanaan MBG, namun untuk penganggaran tidak dapat dibebankan APBD. “Semua kan BGN dari APBN,”ujarnya.
Ia tak menampik ada beberapa hal yang menyebabkan pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut tertunda. Salah satunya, perlengkapan dapur umum yang belum lengkap. “Itu yang jadi permasalahan ternyata. Jangan sampai pas pelaksanaan makan bergizi gratis muncul masalah yang besar. Kita siap dulu,” tegas Bustan.
Ia mengungkap program ini menyasar pelajar dan ibu hamil sekitar 58.000-60.000 orang. “Berarti butuh 17 titik 17 bangunan. Kemarin prediksi kami 20 tapi saya rasa 17 sudah bisa mengcover mungkin prosesnya bertahap di tahun 2025,”tegasnya.
Discussion about this post