Cakra News
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
Cakra News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
Home Kaltara

Kisah “Nestapa” Sarjana Akreditasi C

by Prasetya
24/10/2024
in Kaltara, Politik
A A
Kisah “Nestapa” Sarjana Akreditasi C
Share on FacebookShare on Twitter

TARAKAN,  CAKRANEWS – “Saya pastikan dan saya garansi para penerima beasiswa Universitas Patria Artha (UPA) sepulangnya dari pendidikan pasti jauh lebih baik. Dari segi pemikiran, intelektualitas, hingga penampilan, ini saya rasa penting karena kita mentargetkan SDM terbaik untuk Kaltara,”  Rektor UPA, Dr. Bastian Lubis, SE, MM, CFM.

Kalimat yang disampaikan Bastian Lubis menggambarkan optimistis bahwa lulusan UPA dengan akreditasi C bakal memiliki masa depan cerah di masa depan. Padahal, dalam menentukan tempat kuliah, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Baik itu jurusan, kampus, lengkap dengan akreditasinya. Salah-salah, malah penyesalan yang didapat.

RELATED POSTS

Regulasi Transportasi Online Kaltara Dimatangkan Lewat Kopdar

Reses Muhammad Safri Dibanjiri Usulan, Warga Minta Pembangunan Jalan dan Gorong-Gorong

Pada kenyataanya, akreditasi jurusan memang sangat menentukan nasib seseorang saat masuk bursa kerja. Lulusan dari kampus dan jurusan akreditasi C ternyata hanya dipandang sebelah mata oleh rekruter perusahaan.

Dikutip dari Mojok.co (3 April 2024), anak muda bernama Wahyu (24) yang merupakan mahasiswa Teknik Informatika (TI) di salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang baru lulus pertengahan 2023 lalu. Meski namanya menyandang gelar S.TI alias Sarjana Teknik Informatika, ia merasa bukan anak TI secara sepenuhnya. Bagaimana tidak, delapan semester kuliah, Wahyu merasa tak diajari apapun di jurusan akreditasi C tersebut.

Sialnya lagi, saat memasuki dunia kerja, ijazahnya benar-benar tak laku. Ia sangat kesulitan buat melamar pekerjaan di bidang yang berhubungan dengan jurusannnya.

“Saingannya mungkin dari lulusan kampus-kampus top. Atau seenggaknya lebih mendingan lah daripada tempatku kuliah. Kalau mau suudzon, sih, susah cari kerja gara-gara jurusanku akreditasi C,” kata lulusan Teknik Informatika ini.

Sejak Februari 2024 lalu, lelaki asal Salatiga ini memutuskan merantau ke Jogja, membantu temannya mengembangkan bisnis clothingan karena urung mendapatkan pekerjaan sesuai dengan jurusannya saat kuliah.

Tak hanya Wahyu, nasib serupa juga terjadi kepada Roni (28). Tidak kaleng-kaleng, jurusan yang diambil Roni adalah Fakultas Kedokteran (FK) disebuah PTN. Jangankan jadi dokter, cari kerja saja susah karena akreditasi jurusannya C.

Enam tahun kuliah di jurusan kedokteran, menghabiskan banyak tenaga dan biaya, nyatanya pas lulus lulus kuliah dia malah tak jadi apa-apa. Perkaranya satu hal, karena akreditasi jurusannya masih C.

“Jadi kata ‘dokter’ itu hanya berakhir jadi gelar kelulusan saya, Mas. Bukan jadi profesi,” sesal lelaki asal Surabaya ini.

Pengalaman tak mengenakan baru Roni alami pada 2021 lalu ketika berniat untuk mendaftarkan diri ke Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

“Aku tanya ke kampus yang bersangkutan, mereka menjelaskan kalau 80 persen pendaftar yang diterima itu dari FK yang akreditasinya A. Sisanya B. Ya emang benar, C enggak diperhitungan mereka alias aku udah ditolak sejak awal,” ungkapnya lirih.

Kini Roni hanya menyandang gelar “dr” saja tanpa bekerja di bidang kesehatan. Dia memutuskan untuk menjadi wirausaha karena tidak ada peluang untuk bekerja dan melanjutkan studi lanjutan usai lulus dari FK dengan akreditasi C.

Sementara itu pengamat bidang pendidikan tinggi dari Universitas Andalas, Dr Ade Djulardi mengatakan akreditasi saat ini menjadi acuan kualitas suatu kampus. Kampus dengan akreditasi tinggi bagi masyarakat tepat menjadi pilihan sedangkan yang rendah cenderung ditinggalkan. Artinya bukan tidak mungkin kampus yang berakreditasi C ke bawah akan ditinggalkan mahasiswanya dan gulung tikar.

Semoga kisah wahyu dan Roni tidak terjadi oleh anak muda di Kaltara yang kuliah di Universitas Patria Artha (UPA) dengan akreditasi C. (Redaksi)

Tags: #andisulaiman #kkss #calongubernurkaltaraPilkada Kaltara 2024Sulton
ShareTweetShareSendShare

Related Posts

Regulasi Transportasi Online Kaltara Dimatangkan Lewat Kopdar

Regulasi Transportasi Online Kaltara Dimatangkan Lewat Kopdar

by Prasetya
20/11/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Upaya penataan transportasi online di Kalimantan Utara (Kaltara) mulai memasuki tahap penting. Dalam kopdar gabungan yang digelar...

Reses Muhammad Safri Dibanjiri Usulan, Warga Minta Pembangunan Jalan dan Gorong-Gorong

Reses Muhammad Safri Dibanjiri Usulan, Warga Minta Pembangunan Jalan dan Gorong-Gorong

by Prasetya
19/11/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS - Anggota DPRD Kota Tarakan, Muhammad Safri, kembali turun langsung ke tengah masyarakat dalam rangka reses masa persidangan...

Medco E&P Tarakan Jalin Silaturahmi dengan Media Kota Tarakan

Medco E&P Tarakan Jalin Silaturahmi dengan Media Kota Tarakan

by Prasetya
19/11/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS - PT Medco E&P Tarakan (Medco E&P) terus menjaga hubungan baik dengan para wartawan di Kota Tarakan. Untuk...

BEM Se-Kaltara Gelar Teras Marjinal Soroti Polemik Warga Tarakan dan PT PRI

BEM Se-Kaltara Gelar Teras Marjinal Soroti Polemik Warga Tarakan dan PT PRI

by Prasetya
14/11/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Diskusi Hukum “Teras Marjinal” yang diadakan BEM Se-Kalimantan, Kamis (13/11/2025), menguak kontradiksi tajam antara keluhan petani dan temuan...

NasDem di Usia 14 Tahun: Refleksi, Target, dan Tantangan 2029

NasDem di Usia 14 Tahun: Refleksi, Target, dan Tantangan 2029

by Prasetya
11/11/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Memasuki usia ke-14, Partai NasDem menatap masa depan dengan semangat refleksi dan pembenahan. Di Kalimantan Utara, peringatan...

Next Post
Kalapas Sutarno Sampaikan Program Zero Halinar hingga P4GN ke Ratusan WBP

Kalapas Sutarno Sampaikan Program Zero Halinar hingga P4GN ke Ratusan WBP

Ini Alasan Polisi Limpahkan Kasus OTT Oknum Pegawai Kelurahan Juata Laut ke Inspektorat

Ini Alasan Polisi Limpahkan Kasus OTT Oknum Pegawai Kelurahan Juata Laut ke Inspektorat

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Populer

  • Mengenal Pasukan Gegana dan Pelopor dalam Tubuh Brimob Polri

    Mengenal Pasukan Gegana dan Pelopor dalam Tubuh Brimob Polri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga Emas di Tarakan Melonjak, Cetak Rekor Tertinggi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • JOB Simenggaris Gelar Huluniversity di Tarakan, Ratusan Pelajar Antusias Belajar Dunia Migas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Lebih Dekat Sulaiman (Part 1): Anak Petani yang Sukses Menjadi Jenderal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gempa Bumi yang Mengguncang Tarakan, Tahun 1923 Paling Dashyat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita

  • Advetorial
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kaltara
  • Leisure
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Story

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Iklan & Advetorial

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.