JAKARTA, CAKRANEWS – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, propaganda kelompok radikal di media sosial patut untuk diwaspadai.
Alasannya, kelompok radikal terorisme itu kerap menggunakan narasi berunsur kekerasan, yang dapat mengancam keamanan di Indonesia.
“Kita harus antisipasi ajakan kelompok teror yang mengedepankan narasi kekerasan,” kata Boy dalam keterangan resmi, Minggu 19 Juni 2022.
Menurut Boy, dengan narasi kekerasan yang dibalut agama, kelompok tersebut mendapat sambutan dari sebagian masyarakat.
Untuk itu, ia menyebut BNPT akan menggandeng tokoh lintas agama, untuk sama-sama mengedukasi masyarakat agar waspada dan peka pada propaganda kelompok terorisme.
Boy menambahkan narasi keagamaan yang digaungkan kelompok teror tersebut menghalalkan kekerasan terhadap sesama umat manusia. Hal itu jelas tidak sesuai dengan kaidah agama dan prinsip negara.
“Cara-cara kekerasan tidak cocok dengan nilai agama, prinsip berbangsa dan bernegara yang berlandaskan Pancasila, nilai hukum serta etika moral bangsa,” ujar dia.
Boy mengatakan, keberhasilan meredam radikalisme di era bonus demografi menjadi titik krusial menuju Indonesia emas 2045. Menurut dia, penanganan bonus demografi dengan baik akan membuat produktivitas Indonesia melambung tepatnya 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045.
“Ke depan, bonus demografi ini akan menentukan keberlangsungan negara,” kata Boy.
Discussion about this post