TARAKAN, CAKRANEWS- Elemen mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tarakan Menggugat dikabarkan akan melakukan rencana aksi demonstrasi pada Selasa 12 April 2022. Rencana aksi mereka akan dilakukan di Taman Berkampung dan berakhir di Kantor Wali Kota Tarakan.
Menanggapi rencana aksi tersebut, Wali Kota Tarakan, dr Khairul memberikan pesan khusus bagi para mahasiswa yang menjadi peserta aksi. “Kami mempersilahkan aksi tersebut andai benar dilakukan. Karena negara Indonesia menganut sistem demokrasi. Jadi, siapapun berhak menyampaikan aspirasi,” kata Khairul menjawab CAKRA NEWS di Tarakan, Senin (11/4/2022).
Hanya saja, lanjut Khairul, para mahasiswa diminta melakukan aksinya tetap mematuhi protokol kesehatan, tertib dan jangan anarkis. “Silahkan saja ini negara demokrasi. yang penting jangan anarkis. Dan satu hal yg harus di ingat bahwa kebijakan ini merupakan keputusan pusat,” ucap Khairul.
Terpisah, Yohanis Jawa, Mantan Ketua BEM UBT mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menunggu konsolidasi dari berbagai organisasi eksternal. “Untuk aksinya di Tarakan belum bisa kami pastikan. Masih berkoordinasi dengan lembaga dan organisasi-organisasi lainnya,” ucapnya kepada cakranews saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Adapun tuntutan para mahasiswa dalam aksi kali ini antara lain, menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi, menolak kenaikan harga BBM, Sembako, minyak goreng, kelangkaan gas LPG subsidi dan kenaikan tarif PPN, mendesak Tranparansi Revisi UU Sisdiknas, mengecam tindakan represif Kepolisian saat penanganan demo di sejumlah daerah, mendesak pengesahan RUU T-PKS segera disahkan.
Pewarta: Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post