TARAKAN, CAKRANEWS – Pj Wali Kota Tarakan, Bustan buka suara terkait masyarakat yang mengeluhkan maraknya pedagang asongan anak selama Bulan Ramadan.
Pedagang asongan anak acapkali ditemukan di sejumlah titik lampu merah, warung dan kafe-kafe di Tarakan. Bahkan, keberadaan mereka semakin marak ditemui saat Bulan Ramadan.
Terkait hal tersebut, Bustan mengakui telah menertibkan sebanyak lima pedagang asongan anak, hasil razia bersama dinas terkait.
“Tiga hari lalu kita tertibkan. Tim saya bersama Satpol PP, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan saling berkoordinasi untuk mengatasi penertiban anak yang berjualan di lampu merah dan warung,” ucap Bustan di Tarakan baru-baru ini.
Dari hasil penertiban ini, mereka diberi pembinaan agar tidak lagi berjualan. Sebab ia mengaku khawatir terkait keselamatan sebab mereka berjualan di lampu merah, lantaran ramai dilalui kendaraan.
Bustan menyebut ada indikasi bahwa mereka disuruh oleh semacam jaringan. Hanya saja untuk menyelesaikan masalah ini tidak bisa dilakukan sendiri perlu banyak waktu dan kerja sama lintas sektor.
“Termasuk RT untuk memberikan pemahaman kepada warganya untuk tidak membiarkan anak kecil yang harusnya tidur dan belajar, tetapi harus berjualan,” katanya.
Dia tak menampik bahwa beberapa pedagang asongan anak yang ditertibkan juga tidak bersekolah. Untuk itu, dia akan mencoba mendata ulang agar semua pihak memberi atensi terhadap pedagang asongan anak.
“Bukan hanya tugas pemerintah tapi semua stakeholders terkait,” katanya.
Menurutnya, banyak hal yang menjadi pemicu anak putus sekolah hingga memilih menjadi pedagang asongan. Mulai dari faktor ekonomi, orang tua yang kurang peduli dan lain sebagainya.
“Perlu diselesaikan bersama termasuk media punya peran ketika mendapatkan informasi langsung laporkan ke kami,”kata Bustan.
Bustan pun optimis dalam setahun kepimpinannya, ia dapat menyelesaikan berbagai persoalan di Tarakan termasuk pedagang asongan anak.
Discussion about this post