Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Nunukan Muhammad Amin SH wakili Bupati Nunukan hadir dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Muqaddis Nunukan, Minggu (31/10/21)
Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini diberi tema ” Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW untuk menebar empati dan memperkuat silaturahmi”. Selain untuk memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW, diharapkan mampu menjadi wadah silaturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiah.
Dalam sambutannya, mewakili Bupati Nunukan Muhammad Amin mengatakan bahwa mensyukuri lebih indah dilakukan daripada menggali perbedaan, dan untuk dapat mensyukuri perbedaan maka diperlukan empati yang dimiliki masing-masing individu. Hal ini merupakan salah satu hal yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Lebih lanjut Amin menyampaikan empati ini mungkin buat sebagian orang adalah hal yang tidak berarti, tapi dengan empati kita bisa bersatu, bisa saling mengerti, saling memahami dan ini sdalah hal yang diajarkan Baginda Rasulullah SAW, Jika suri tauladan dari Rasulullah SAW bisa dilaksanakan di kehidupan sehari-hari maka rasa syukur itu senantiasa dipenuhi rasa sukur.
“Saya berharap bahwa dengan adanya kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang saat ini masih dalam suasana pandemi covid-19, tetap menjadi penyemangat bagi kita semua sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa Semoga wabah covid bisa hilang dari muka bumi ini, aamiin”, tambah Amin.
Dalam ceramahnya ustadz Drs.H.Ibrahim B, menyampaikan Empati yang ditebarkan pada semua umat akan memperkuat silaturahmi. Ini sesuai dengan tema peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H yaitu “Menebar Empati Perkuat Silaturahmi”.
Selain silaturahmi menurut ustadz Drs.H.Ibrahim B rasa empati juga memiliki nilai sosial dengan memuliakan dan memberikan jamuan makanan para tamu, terutama dari golongan fakir miskin yang menghadiri majelis maulid sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta, hal ini sangat dianjurkan oleh agama, karena memiliki nilai sosial yang tinggi.
“Namun silaturahmi itu harus di awali dengan orang tua, jangan memutuskan silaturahmi terhadap orang tua, ingat lah orang tua dan hargai orang tua, percuma jika kita perbanyak silaturahmi pada orang lain tapi sikap kita pada orang tua tidak hormat dan melupakan nya dan Ingatlah jangan sombong, apalagi sombong karena memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi”, pungkasnya. (Tim Liputan/Diskominfotik)
Discussion about this post