Cakra News
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
Cakra News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
Home Kaltara

Menyerempet Plagiarisme untuk Penguatan Pilar Keempat Demokrasi

by Redaksi
21/12/2021
in Kaltara
A A
Menyerempet Plagiarisme untuk Penguatan Pilar Keempat Demokrasi

Harianto Rivai, Pemimpin Redaksi cakra.news

Share on FacebookShare on Twitter

CAKRA.NEWS – ‘No Viral No Justice’. Petikan kalimat ini belakangan banyak menuai pro dan kontra di jagat maya, bahkan pun di dunia nyata.

Pihak yang pro sangat membenarkan ini karena dari sejumlah fakta nyata, sesuatu hal yang viral di media sosial, terkait permasalahan ekonomi, sosial, ataupun hukum, dengan begitu cepat menarik perhatian bahkan segera mendapat respon yang semestinya dan sepertinya mendapat ‘justice’ sesuai kehendak pihak awal yang memviralkan.

RELATED POSTS

Sinergi Pemkot Tarakan dan Pertamina Wujudkan Masyarakat Tangguh Bencana

Satlantas Polres Tarakan Tebar Kebaikan Melalui Jumat Sedekah Barokah

Untuk yang kontra, tentu saja ‘No Viral No Justice’ bisa menjadi kritikan pedas, seolah-olah dirinya ataupun institusinya tidak bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Pihak Kepolisian pun pernah berkomentar bahwa pihaknya akan menangani semua kasus, baik yang viral ataupun tidak.

Proses menuju viral, bila ditelusur mendalam, sebenarnya banyak unsur plagiarism di dalamnya.

Petikan kalimat, gambar, ataupun streaming diambil banyak pihak untuk ditayang ulang bahkan sangat banyak yang tidak menyebut sumber penayang awal.

Sementara pihak penayang awal pun tidak ambil pusing atas karyanya yang diplagiat banyak orang, bahkan cenderung pihak penayang awal sengaja mengajak banyak pihak untuk menayangkan ulang, ‘viralkan’ demikian biasa ajakannya.

Untuk kalangan jurnalistik, plagiat sangat tidak disarankan dan disebut melanggar kode etik jurnalistik.

Namun, berkaca dari ‘no viral no justice’, terkhusus yang bergerak di media online, sepertinya kalangan insan pers harus berfikir ulang soal plagiat ini.

Banyak sekali karya para jurnalis yang semestinya bisa menjadi unsur kritisi dan perubahan kehidupan sosial, ekonomi, dan hukum, justru mandek pada tayangan personal di media onlinenya sendiri.

Banyak pihak yang merasa tidak enak, tidak keren, bahkan takut bersinggungan dengan hukum jika memplagiat karya jurnalistik di media online walaupun sebenarnya yang disampaikan memiliki esensi perubahan kehidupan yang lebih baik.

Jika di media cetak karya jurnalistik bisa menjadi viral di masyarakat dengan ribuan oplah yang tersebar ke pembacanya, tidak demikian dengan media online.

Berita di media online hanya bisa tersampaikan dan viral di masyarakat jika banyak pihak menampilkan ulang di masing-masing media sosial yang ada, dengan kata lain jika mereka merasa enjoy untuk memplagiat berita tersebut.

Dengan kata lain, berita hanya bisa viral bila diduplikasi banyak pihak atau boleh diplagiat oleh siapa saja yang penting maksud pemberitaan tersampaikan.

Jadi, bisa dibilang salah kaprah jika sebuah media online justru membatasi banyak pihak yang ingin menayang ulang berita yang disampaikannya, walaupun hanya sekedar meminta dituliskan sumber beritanya.

Generasi Z, yang lahir era 1997 dan kini mendominasi jagat maya menyebutnya ‘tidak keren’ dan mereka sangat ‘ogah’ dengan pembatasan karena generasi Z sangat dikenal anti mainstream.

Barangkali, sudah saatnya para pegiat jurnalistik terutama yang bergerak di media online untuk legawa, membiarkan karya jurnalistik untuk diplagiat banyak pihak agar muatan jurnalistik yang ingin disampaikan bisa bermanfaat dan mencapai sasaran, atau bisa ‘viral’.

Tak ada gunanya melakukan pembatasan jika karya jurnalistik yang ingin disampaikan menjadi berkarat dan basi karena adanya pembatasan yang membuat banyak pihak ‘ogah’ memplagiatnya.

Jika para jurnalis ber legawa dan membiarkan karya jurnalistiknya dibiarkan diplagiat banyak pihak agar esensi penulisan jurnalistik itu tersampaikan ke publik dengan cepat, sebuah lokomotif baru ‘no viral no justice’ akan muncul.

Segala hal, apalagi terkait pemberantasan korupsi yang menjadi momok bangsa ini akan gentar menghadapi media online sekecil apapun kekuatan medianya.

Media online yang terintegrasi dengan generasi Z yang anti mainstream akan terus mendorong ‘no viral no justice’ menjadi bentuk peradilan baru di era sekarang.

Dengan dominannya media online pula, akan semakin menguatkan Pilar Keempat Demokrasi yaitu Pers sehingga bangsa ini berkesempatan lebih besar untuk mendapat kehidupan yang lebih baik, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. ‘Viralkan’.**

HARIANTO RIVAI, Pemimpin Redaksi cakra.news

Tags: DemokrasiEditorialPlagiarisme
ShareTweetShareSendShare

Related Posts

Sinergi Pemkot Tarakan dan Pertamina Wujudkan Masyarakat Tangguh Bencana

Sinergi Pemkot Tarakan dan Pertamina Wujudkan Masyarakat Tangguh Bencana

by Prasetya
23/08/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Pemerintah Kota Tarakan bersama Pertamina EP Tarakan Field bersinergi memperkuat masyarakat tangguh bencana melalui kegiatan Simulasi Pos...

Satlantas Polres Tarakan Tebar Kebaikan Melalui Jumat Sedekah Barokah

Satlantas Polres Tarakan Tebar Kebaikan Melalui Jumat Sedekah Barokah

by Prasetya
23/08/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS - Program Jumat Sedekah Barokah (Sebar) rutin dilaksanakan Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Tarakan, Jumat (22/8/2025). Program Sebar diinisiasi...

LKP Sentara Gelar Pelatihan Akupuntur Praktis, Cocok untuk Pemula hingga Nakes

LKP Sentara Gelar Pelatihan Akupuntur Praktis, Cocok untuk Pemula hingga Nakes

by Prasetya
23/08/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS - LKP Sentara, Komunitas Bekam Tarakan dan Rumah Bekam Ummu Zareena berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan Akupuntur Praktis di Hotel...

PELNI Mobile Hadir di Tarakan

PELNI Mobile Hadir di Tarakan

by Prasetya
21/08/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), perusahaan pelayaran terkemuka se-Asia Tenggara, terus melakukan inisiatif dan inovasi untuk meningkatkan pelayanan...

DKPP Putuskan Bawaslu Tarakan Tak Langgar Etik soal Kasus Politik Uang Pilkada 2024

DKPP Putuskan Bawaslu Tarakan Tak Langgar Etik soal Kasus Politik Uang Pilkada 2024

by Prasetya
19/08/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menyatakan tidak ada pelanggaran kode etik yang dilakukan Bawaslu Kota Tarakan dalam...

Next Post
Wakil Bupati Nunukan Buka Turnamen Tenis Meja Antar Pelajar Se- Kabupaten Nunukan

Wakil Bupati Nunukan Buka Turnamen Tenis Meja Antar Pelajar Se- Kabupaten Nunukan

Novi Girang Dapat Kaos dari Jokowi, akan Disimpan sebagai Kenang-kenangan

Novi Girang Dapat Kaos dari Jokowi, akan Disimpan sebagai Kenang-kenangan

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Populer

  • LKP Sentara Gelar Pelatihan Akupuntur Praktis, Cocok untuk Pemula hingga Nakes

    LKP Sentara Gelar Pelatihan Akupuntur Praktis, Cocok untuk Pemula hingga Nakes

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Bahasa Gaul Anak Tarakan, Nomor 4 Kocak Banget

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belanja Sampai Miskin: Menyoal “Konsumerisme” di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keluarga Protes Penahanan Maksum: Pemilik Sah Tanah Kok Dipenjara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalam Satu Jam, Uang Warga Tarakan Rp575 Juta Raib dari Rekening

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita

  • Advetorial
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kaltara
  • Leisure
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Story

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Iklan & Advetorial

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.