JAKARTA, CAKRANEWS – Pengamat hukum dan politik Mujahid 212 Damai Hari Lubis menyebut, pemerintahan Joko Widodo telah melakukan pelanggaran konstitusi dan memaksa memimpin negara padahal tidak memiliki kemampuan memadai.
Menurutnya, rakyat Indonesia sudah cukup bersabar, dan harusnya Jokowi berterimakasih karena tak digulingkan di tengah jalan.
“Ini sebuah fakta. Mentang-mentang rakyat negeri ini sabar, tidak berupaya serius menurunkan paksa dirinya di tengah jalan, malah seperti “ngelunjak”, kepingin tambah periode dari masa berakhir jabatannya dari 2024, walau dengan pola manuver tidak beradab dan langgar konstitusi,” kata Damai, seperti dikutip dari RMOL, Minggu 8 Mei 2022.
Ia berkata, Jokowi adalah pemimpin dengan gaya pedagang, yang hobi mengobral agenda tak jelas. Damai membeberkan banyak kegagalan Jokowi dalam memimpin Indonesia dua periode ini.
Baginya, Jokowi adalah presiden penuh kebohongan. Banyak janji, seperti kabinet yang menolak utang, namun faktanya meminjam dana dari banyak pihak.
Kemudian, Jokowi juga pernah berjanji soal ekonomi meroket dan garis kemiskinan ekstrim pada 2024 di bawah 0 persen.
“Nyatanya malah buat GNWU (Gerakan Nasional Wakaf Uang) yang artinya pemerintahannya yang dia pimpin gagal mengelola tugasnya yang membantu ekonomi rakyat. Dan nyatanya naikan beberapa pajak serta naikan harga sebagian jenis BBM,” ujar Damai.
“Jokowi Presiden yang sanggup melanggar aturannya sendiri karena tidak berkemampuan atau tidak profesional. Imbauannya beberapa kali dibatalkan oleh menteri atau bawahannya. Tidak menekankan kepada lembaga hukum untuk melakukan penegakan hukum yang semestinya, yang ada malah pembiaran,” kata dia.
Discussion about this post