JAKARTA, CAKRANEWS – Koordinator Simpul Aktivis (Siaga) 98 Hasanuddin menyebut, Erick Thohir diduga telah menjadikan BUMN bukan sebagai kekuatan membangun kesejahteraan rakyat, melainkan hanya kendaraan politik saja.
“Sehingga, tujuan BUMN malah beralih dari mengejar keuntungan dan pelayanan bagi kesejahteraan masyarakat menjadi sarana mengejar target politik. Ini berbahaya,” kata Hasanuddin, seperti dikutip dari RMOL, baru-baru ini.
Ia menyebut, politisasi BUMN oleh Erick Thohir bisa berdampak pada daya saing dan penyalahgunaan barang milik negara.
Kemudian, Hasanuddin melihat bahwa Erick tak lagi mengelola BUMN dalam etika bisnis, melainkan menjadikan dirinya sendiri sebagai kepala pemerintahan di BUMN.
“Ini berbahaya, sebab negara tidak boleh berbisnis, karena itulah dibentuk BUMN agar BUMN dapat menjalankan fungsi profesional sebagai entitas bisnis. Resiko terbesar dari entitas bisnis BUMN adalah masuknya kepentingan politik. Dan resiko terlarang ini sudah diutak-atik oleh sang menteri,” ucap Hasanuddin.
Discussion about this post