TARAKAN, CAKRANEWS- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan melaporkan data kejadian bencana tahun 2022 .
Berdasarkan data tersebut, tanah longsor mendominasi kejadian di Kota Tarakan hingga Juli tahun 2022 ini.
“Untuk kejadian bencana di Kota Tarakan, berdasarkan rekapitulasi BPBD, tanah longsor memang mendominasi ,” kata Kepala Seksi Pencegahan BPBD Tarakan, Paoloes Dwi Boedi Soenjoto kepada CAKRANEWS baru-baru ini.
Ia menjelaskan untuk Kota Tarakan, kejadian yang menjadi atensi adalah cuaca ektream. Dampaknya tentu akan memicu kejadian lanjutan. “Bisa angin kencan, hujan dengan intensitas tinggi, ataupun kekeringan,” ujar dia.
Selain cuaca ektream, ia juga mengungkap beberapa bencana rawan lainnya yang sudah terpublish melalui kajian resiko bencana dan penanggulangan. Adapun kejadian bencana tersebut yakni gempa bumi. dan tsunami.
“Tarakan bulan April lalu sempat dua kali mengalaminya. Setelah gempa bumi, fenomena ikutannya adalah tsunami. Namun, pemahaman yang perlu diduduki bersama adalah besaran tsunami tidak sama seperti dengan Aceh, Palu, dan lain sebagainya. Artinya kita perlu persiapan terhadap bencana-bencana ini,” ucap Paoloes.
Sebagai pulau kecil, Kota Tarakan juga rawan terhadap abrasi pantai. Sehingga hal ini memicu kemerosotan wilayah. “Apalagi di tengahnya sudah dibuka lahan untuk kepentingan komersil, dunia usaha, maupun kepentingan masyarakat,” kata dia.
Untuk menangani hal tersebut, BPBD menjalin sinergitas dengan OPD terkait lainnya sepeti BMKG, media, Basarnas, dan lain sebagainya. Menurutnya, hal ini perlu sebagai upaya preventif sehingga dapat meminimalisir dampaknya.
“Sinergitas sangat diperlukan khususnya memberi informasi terkait kebencanaan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Berikut rekapitulasi kejadian bencana tahun 2022 hingga Juli, di antaranya :
1. Tanah Longsor (25)
2. Cuaca ekteam (24)
3. Karhutla (11)
4. Gempa Bumi (2)
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post