TARAKAN, CAKRANEWS – Sebagai wilayah kepulauan, Kota Tarakan menjadi sasaran empuk bagi para bandar narkoba untuk mengedarkan barang haramnya.
Hal tersebut pun diakui Kepala Badan Nasional Narkotika Kota (BNKK) Tarakan, Agus Sutanto kepada CAKRANEWS usai melakukan release pemusnahan barang bukti sabu, Rabu (22/6/2022).
“Di Tarakan memang rawan peredaran narkotika. Dari hasil pemetaan, ada beberapa tempat yang rawan seperti Karang Anyar Pantai Selumit Pantai, dan Pantai Amal,” ucapnya.
Menurut catatan BNN, tercatat ada sekitar 20 jalur tikus yang terdeteksi biasa digunakan para bandar narkoba. “Dan semuanya mayoritas dari pesisir, karena memberikan peluang masuk narkoba karena aksesnya mudah. Mereka dari laut masuk jalur tikus dan bisa langsung ke rumah,” kata dia.
Karena banyak jalur tikus, Agus meminta kontribusi masyarakat jika mempunyai informasi peredaran narkoba. Untuk itu, pihaknya menggandeng seluruh stakeholder termasuk seluruh elemen masyarakat.
“BNNK Tarakan bekerja sama dengan angkatan laut, Polair, Bea Cukai, Imigrasi. Semua intansi kita ajak berkoordinasi untuk memberantas peredaran melalui laut, tak terkecuali para tokoh masyarakat yang informasinya sangat kami butuhkan,” ujarnya
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan upaya preventif dengan melalukan sosialisasi tentang bahaya narkoba di sejumlah tingkatan level masyarakat, dan pendidikan.
“Sosialisasi terus lakukan kami lakukan mulai dari tingkat RT, lingkup pendidikan hingga dunia kerja. Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba,” kata dia.
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post