JAKARTA, cakra.news – Persaudaraan Alumni (PA) 212 menuntut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas segera diproses hukum alias ditangkap. Apabila tuntutan ini tidak diindahkan, mereka mengancam akan menggelar aksi di Bareskrim Polri pekan depan, Jum’at (4/3/2022).
Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif meminta aparat kepolisian segera memproses laporan-laporan terkait dugaan penodaan agama yang menurut mereka telah dilakukan oleh Menteri Agama Yaqut.
“Kita berharap tidak ada lagi yang melindungi penoda agama,” ujarnya.
Slamet memastikan, pihaknya akan terus mengawal kasus ini sampai Yaqut menjalani proses hukum untuk mempertanggungjawabkan pernyataan itu.
“Urusan presiden mau memecat Yaqut, bukan urusan kita. Yang kita perjuangkan harus diproses secara hukum. Tidak boleh ada penoda agama di negeri ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ia pun memberikan waktu hingga Jum’at pekan depan, agar pihak aparat kepolisian bergerak memproses Yaqut.
Apabila tidak kunjung diproses, Slamet mengancam pihaknya akan turun kembali menggelar aksi di Bareskrim Polri.
“Kita tunggu sampai dengan Jum’at depan, kalau belum ada proses yang dijalankan oleh pihak kepolisian, Saya pastikan kita akan turun kembali di Bareskrim Polri,” tegasnya.
Selain itu, Slamet juga menuntut agar Yaqut bertobat hingga meminta maaf kepada seluruh umat muslim.
Pasalnya Ia menilai ucapan pembandingan yang dilakukan Yaqut tidak layak diucapkan oleh pejabat publik apalagi sekelas Menteri Agama.
“Meminta maaf itu bukan hal yang merendahkan, meminta maaf itu hal yang mulia, meminta maaf itu bukan hal yang menista justru akan memuliakan beliau,” katanya.
Sebagai informasi, PA 212 menggelar aksi demonstrasi bertajuk Aksi Bela Islam menuntut pencopotan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Koordinasi Aksi Fikri Bareno mengatakan, aksi ini rencananya akan diikuti oleh sekitar ribuan peserta.
Menurut Fikri, Aksi dan desakan mundur ini dilakukan karena pernyataan Yaqut dinilai telah mencederai umat islam dengan menyamakan suara azan dengan suara gonggongan anjing.
“Tidak perlu menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing. Saya ingatkan kepada Menag Yaqut jangan mengusik-usik azan,” ujarnya dari atas mobil komando.
“Seharusnya Menteri Agama mengeluarkan pernyataan yang damai. Saudara dengan mudah mengacak-acak agama Islam,” tegasnya.
Kemenag sendiri telah merespons massa aksi PA 212. Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengajak semua pihak mendengarkan bisikan hati nurani terdalam bahwa Menteri Yaqut sama sekali tak bermaksud membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
“Kepada saudaraku yang akan berdemo, Saya mengajak kita semua untuk secara otentik dan jujur mendengarkan bisikan nurani terdalam kita tanpa ada benci, dendam, dan kepentingan tentang pernyataan Gus Menteri, sembari membaca secara utuh pernyataan beliau,” kata Kamaruddin dalam keterangan resminya, Jum’at (4/3/2022).
Beberapa hari sebelumnya Kemenag juga menegaskan bahwa Menteri Agama tidak menyamakan suara azan dengan suara gonggongan anjing.
Kemenag menyoroti berita di media massa tentang pernyataan Yaqut tidak sesuai dengan fakta yang ada.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : detik.com
Discussion about this post