TARAKAN , CAKRANEWS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tarakan mengungkap partisipasi pemilih dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Dapil 1 Tarakan Tengah menurun dibandingkan dengan Pemilu 14 Februari 2024 lalu.
KPU menyebut angka partisipasi pemilih di PSU Tarakan tengah sebesar 69,38 persen. Turun sekitar 10 persen, dimana sebelumnya angka partisipasi mencapai 78,96 persen.
“Ada penurunan sekitar 10 persen,” kata Ketua KPU Tarakan, Dedi Herdianto, Rabu 17 Juli 2024.
Menurutnya, hal ini terjadi karena PSU hanya menyediakan satu surat suara . Berbeda dengan Pemilu 2024 lalu, yang menyediakan banyak surat suara. Alhasil,euforia masyarakat dalam memilih menurun.
“Kami belum bisa mengatakan secara pasti karena kami belum lakukan evaluasi dan analisa. Tetapi kami lihat karena PSU hanya untuk satu surat suara aja sementara 14 Februari 2024 lalu, ada presiden, DPRD, DPR RI, DPD itu yang membuat masyarakat semangat. Ini kan hanya satu aja, “katanya.
Selain itu, pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu seluruh pihak diliburkan, sementara saat PSU hanya diberi pembagian jam kerja , tidak libur sepenuhnya.
” Artinya dihadapkan pilihan antara mencoblos atau tetap mempertahankan statusnya sebagai pekerja. Begitupun dengan yang lain, ” tegasnya.
Kata Dedi, hal ini tentu menjadi Pekerjaan Rumah bagi KPU untuk menemukan formula meningkatkan partisipasi pada Pilkada 2024 mendatang.
Dedi juga mengklaim pelaksanaan PSU telah berjalan aman, kondusif dan lancar. Ia pun optimis proses rekapitulasi tingkat kota berjalan lancar dan seluruh saksi partai menerima hasilnya.
“Karena kan memang setiap permasalahan yang kemarin sudah harus dan sudah diselesaikan di tingkat kecamatan. Artinya yang di bawah hari ini hanya melanjutkan apa yang sudah diterima oleh saksi, “katanya.
Disinggung jadwal penetapan kursi DPRD Tarakan Tengah, pihaknya masih menunggu arahan dari KPU RI.
Discussion about this post