KABUL, cakra.news – Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat mengatakan ada laporan kredibel tentang wartawan dari organisasi media lokal Afghanistan Tolo News yang ditahan minggu ini dan meminta serangan terhadap media independen harus dihentikan, Jum’at (18/3/2022).
Seorang juru bicara pemerintah Taliban dan juru bicara kementerian dalam negeri Afghanistan tidak menanggapi permintaan untuk mengkonfirmasi apakah mereka berada di balik penangkapan yang dilaporkan.
“Kekhawatiran yang mendalam malam ini di Afghanistan atas laporan kredibel tentang penahanan sewenang-wenang lebih lanjut oleh Taliban terhadap wartawan Tolonews,” kata misi PBB untuk Afghanistan.
Ia mendesak pembebasan orang-orang yang dibawa pergi oleh orang-orang bersenjata dan mengatakan intimidasi terhadap media independen harus diakhiri.
Tolo News mengatakan dalam sebuah tweet bahwa presenter televisi Bahram Aman berada dalam tahanan pejabat Taliban “tanpa penjelasan apapun”.
Ia menambahkan bahwa dua karyawan lain juga telah ditahan pada Kamis malam tetapi telah dibebaskan.
Ian McCary, kuasa usaha untuk kedutaan AS, yang saat ini beroperasi di luar Qatar, mengatakan Amerika Serikat telah mendesak Taliban untuk menghentikan penahanan dan intimidasi media.
“Kami berbagi keprihatinan mendalam atas laporan penahanan dan intimidasi terhadap jurnalis dan staf media, yang bertentangan dengan komitmen yang dinyatakan Taliban untuk kebebasan berekspresi,” katanya.
Sebuah sumber di Tolo News, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan kepada Reuters bahwa tiga karyawan telah diambil oleh beberapa petugas intelijen dari ruang berita Tolo pada Kamis malam sekitar pukul 19:30. Yang ditahan termasuk kepala berita, yang berada di luar kantor pada saat itu tetapi disuruh kembali menghadap pihak berwenang, kata sumber itu.
Beberapa aktivis dan jurnalis perempuan di Afghanistan telah menghilang atau ditahan dalam beberapa bulan terakhir, memicu kritik dari pemerintah yang belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban.
Negara-negara ini mengatakan bahwa Taliban perlu memenuhi persyaratan tertentu, termasuk penghormatan terhadap hak asasi manusia, untuk diakui.**
Pewarta: Andi Surya
Sumber: Reuters
Discussion about this post